Perkembangan industri smartphone saat ini cukup cepat. Tercatat menurut Counterpoint, pasar smartphone Indonesia tumbuh 7% YoY pada Q3 2019. Pertumbuhan dipicu oleh penjualan online serta berbagai promosi di toko offline oleh brand asal China. Merespon hal ini Analis Riset, Parv Sharma mengatakan merk Tiongkok berhasil menguasai mangsa pasar sebesar 65 persen. “Merek Tiongkok memegang empat dari lima posisi teratas dengan 65% pangsa pasar berdasarkan volume. Ini adalah pencapaian tertinggi yang pernah diraih oleh brand-brand Cina di Indonesia, mengusir brand lokal dengan pangsa pasar hanya satu digit.” ujarnya. Perolehan ini mendorong tumbuhnya positive growth diantara brand China tersebut. Akibatnya, terjadi persaingan yang cukup ketat di Indonesia. Adapun hal ini bisa dilihat dari banyaknya vendor yang saling bertanding untuk mengungguli sektor kamera disetiap ponsel yang akan dirilisnya.
Pada awal 2019, Vivo langsung mengambil alih dengan menghadirkan Vivo
V15 Pro di Indonesia. Smartphone kelas menengah ini, menjadi yang pertama
mengusung lensa 48 Megapiksel. Buktinya, vivo V15 Pro ini dibekali dengan
triple kamera yakni, 48MP f/1.8 (wide), 8MP f/2.2 (ultrawide), dan 5MP f/2.4
(depth sensor). Lebih lanjut, lensa 48 Megapiksel mulai menjadi tren. Pasalnya, Brand
sekelas Samsung juga melakukan update dalam beberapa perangkat seri A disektor
kamera. Pembaruan ini tentunya mengikuti tren saat itu dengan mengusung lensa
48 Megapiksel. Selain seri A50s dan A80, samsung juga melakukan upgrade dalam
perangkat Samsung M30s. Tak hanya Samsung, Oppo juga merilis banyak smartphone dengan keunggulan
lensa 48 Megapiksel. Brand asal China ini yakin dengan tren saat itu. Pasalnya
sepanjang 2019, Oppo merilis 6 smartphone dengan kemampuan lensa utama sebesar
48MP. Adapun rata-rata smartphone Oppo hadir bagi segmen menengah, yakni Oppo
A9 2020, Oppo A5 2020, Oppo Reno, Oppo Reno 2, Oppo Reno 2F, serta Oppo Reno
10x Zoom. Namun, tak ingin sama dengan yang lain, kuartal ketiga mendorong Xiaomi
untuk hadir setingkat diatas yang lain. Pasalnya, Brand China itu menyematkan
lensa 64 Megapiksel pertama ke dalam ponsel Xiaomi. Tepatnya, terdapat Quad
Camera 64MP dalam Redmi Note 8 Pro. Persaingan tak berakhir begitu saja, Sub Brand Oppo Realme, melihat
adanya tren pasar baru dikelas 64MP. Brand China ini juga merilis smartphone
andalannya yakni Realme XT dengan Quad Camera 64MP. Nyatanya, persaingan ini mendorong ekosistem industri ponsel cenderung
meningkat. Menurut Canalys, pada kuartal ketiga 2019, Oppo berhasil tumbuh 47%
YoY membuatnya berada diposisi puncak. Diposisi kedua bertengger Xiaomi dengan
nilai 22%. Selanjutnya, ada Samsung dengan 16% YoY dan Vivo dengan 74% YoY.
Sementara menurut riset Counterpoint, Realme berhasil tumbuh 38% sejak awal
berdiri.
Pertumbuhan positif tadi mendorong Brand semakin menggunakan sektor
kamera sebagai senjata bagi konsumen. Terbukti, awal 2020 nanti, Xiaomi telah
mengkonfirmasi kehadiran ponsel dengan 108MP pertama. Brand China ini lagi-lagi
memulai ukuran lensa besar diantara yang lain. Hal ini sesuai dengan yang diprediksikan oleh IDC. Menurutnya, awal 2020
akan ada smartphone yang meluncur dengan lensa 92MP dan 108MP dipasar. “Pada awal 2020, kita mengharapkan peluncuran smartphone dengan 92MP dan
108MP di pasar. Di luar kemampuan megapiksel tertentu, konsumen normal tidak
dapat merasakan perbedaan dalam foto murni dari sudut pandang megapiksel”, ujar
Navkendar Singh, Direktur Riset-Perangkat dan Ekosistem IDC India & Asia
Selatan. Perang Megapiksel juga menguntungkan bagi konsumen. Beragam pilihan
smartphone tersedia diberbagai segmen. Selain itu, para vendor tak hanya
membawa peningkatan Megapiksel, melainkan komponen lain, layaknya prosesor,
RAM, Baterai dan lain-lain. Artinya, dengan adanya perang megapiksel disepanjang 2019, sangat
menguntungkan disisi konsumen.