Pemilik kendaraan bermotor, termasuk sepeda motor, pasti pernah mengganti velg ban. Alasannya beragam. Ada yang memang sudah rusak sehingga harus diganti. Beberapa karena ingin ingin kendaraannya tampil gahar.
Velg tak hanya jadi pemanis tapi juga bagian penting bagi mobil. Velg menjadi bagian pertama yang berhadapan dengan medan jalan. Selain bisa menggerakkan mobil dan meredam permukaan jalan, velg juga bisa menjadi pelengkap kebanggaan pemilik mobil.
Bagi sebagian orang, velg juga merupakan ajang pembuktian kemapanan dan jati diri. Bagian ini juga diibaratkan sebagai sepatu. Semakin terlihat menarik, velg akan membuat semakin banyak orang melirik.
Mengganti velg pun tak bisa dilakukan serampangan. Ada tiga hal yang perlu kamu perhatian sebelum menggantinya.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum mengganti velg.
1. Menambah Ukuran Velg
Menambah ukuran velg dan ban bisa membuat tampilan mobil jadi lebih enak dipandang. Mobil seperti Daihatsu Midget atau bemo juga terlihat lebih mahal kalau disematkan velg yang lebih besar.
Namun, tetap ada aturan yang harus diperhatikan ketika akan mengganti ban dan velg yang lebih besar dari ukuran standar.
Misalkan velg standar kamu berdiameter 15 inci dan kamu akan menggantinya dengan ukuran 17 inci. Yang perlu diperhatikan adalah ruang di dalam fender. Dimensi velg dan ban yang bertambah akan memerlukan ruang ekstra. Tujuannya agar ban tidak menggerus bagian dalam ataupun bibir fender ketika bermanuver.
Konsultasikan dengan bengkel ban berapa ukuran maksimal velg dan ban yang bisa muat di mobil. Kalau memaksakan dengan modifikasi di bagian tertentu, pastikan modifikasi tersebut tetap aman untuk mobilmu.
2. Jangan Sembarangan Ganti Jumlah Lubang Mur
Pitch Circle Diameter (PCD) adalah diameter pola baut di roda. Kalau diperhatikan, jarak antar baut di roda bisa berbeda di setiap merek.
Contohnya, mobil A punya empat baut dengan ukuran PCD 100 mm, sedangkan mobil B 114 mm. Kedua mobil ini tidak bisa berbagi velg.
Produsen velg juga menyediakan ragam PCD dan jumlah baut. Banyak yang memodifikasi jumlah baut roda atau PCD agar bisa memasangkan velg idaman. Atau, ada yang bisa menyesuaikan jumlah dan PCD baut di velg itu sendiri.
Cara ini memang tidak disarankan. Ban dan velg merupakan satu kesatuan dan benda pertama yang merasakan benturan dari permukaan jalan. Perubahan PCD dan jumlah baut serta modifikasi velg akan menimbulkan berbagai risiko karena mengubah kekuatan dan geometri sistem penggerak. Ban bisa saja tiba-tiba pecah atau menggelindung menjauhi mobil. Tentu ini berbahaya dan nyawa bisa menjadi taruhan.
3. Perhatikan Berat Velg
Bobot velg tak bisa dianggap enteng. Beratnya mempengaruhi keselamatan dan efisiensi bahan bakar. Setiap pabrikan akan menghitung bobot serta ukuran ban dan velg yang pas, baik dari teknis maupun ekonomis. Sisi teknis disini berhubungan dengan berbagai hal, tapi kita ambil yang paling sederhana saja yaitu pengereman. Bayangkan seberapa besar daya rem yang diperlukan untuk menghentikan mobil dengan velg dan ban standar, kemudian jika velg berdiameter besar, memiliki bobot yang berat, serta ban yang juga lebih besar dan tentunya lebih berat, bagaimana efeknya terhadap rem mobil kamu?
Tentu pengereman akan tetap membuat mobilmu berhenti. Tapi, berapa jarak dan waktu yang diperlukan dengan menggunakan velg yuang berat?
Kalau berniat mengganti velg standar dengan yang lebih berat, kamu harus mendatangi bengkel langganan. Kamu perlu melakukan kalibrasi ulang terhadap daya pengereman.
Dari faktor ekonomis, ban dan velg yang berat akan membuat mesin bekerja ekstra hanya untuk menggerakkan roda. Kalau mesin dipaksakan, bensin jadi lebih boros, bro....!?