Sebagian
orang menyalahkan ucapan selamat saat hari raya “Minal Aa’idin Wal Faa’iziin”
(من العائدين و الفائزين), karena artinya: “Semoga termasuk orang-orang
yang kembali dan menang”.
Mereka
juga mengatakan: orang-orang arab tidak menggunakan ucapan selamat seperti itu.
Kita
katakan:
- Arti yang paling tepat untuk ucapan “Minal
Aa’idin Wal Faa’iziin” adalah: “Selamat berhari raya, dan semoga
termasuk orang yang mendapatkan kemenangan”1.
Maksud dari ucapan ini adalah: memberikan ucapan selamat berhari raya, dan MENDOAKAN semoga orang tersebut termasuk orang yang menang dengan banyak pahala, ampunan, dan kemuliaan yang dijanjikan Allah di Bulan Ramadhan. - Tidak benar bila ‘ucapan selamat’ itu tidak digunakan orang-orang arab, karena penulis sendiri -selama di Madinah- pernah mendengar beberapa orang arab mengatakannya, terutama mereka yang berasal dari negeri Syam.
- Para ulama telah menegaskan, bahwa ucapan selamat
untuk datangnya hari raya, tidak ada batasannya, selama maknanya baik,
maka dibolehkan.. karena syariat tidak membatasinya dengan ucapan atau
doa-doa tertentu.
Hal ini, sama dengan
dibolehkannya merayakan hari idul fitri dengan permainan, nasyid, dan hal-hal
mubah lainnya.. dan syariat tidak membatasi jenis permainannya, atau jenis
nasyidnya. Selama hal tersebut mubah dan tidak mengandung hal-hal yang
diharamkan, maka dibolehkan.
Sehingga ‘ucapan selamat’
ini tidak mengapa, maknanya baik, dan cocok diucapkan di momen Hari Raya Idul
Fitri, wallohu a’lam.
- Bagi yang ingin memasyarakatkan ucapan selamat yang
dipakai oleh para sahabat –rodhiallohu anhum-, maka itu merupakan
hal yang sangat baik. Yakni ucapan: “Taqobbalallohu Minna wa Minkum”
yang artinya: semoga Allah menerima amal kebaikan kita semua.
Namun, bukan berarti kita
boleh mengharamkan atau menyalahkan ‘ucapan selamat’ yang lainnya tanpa dasar
dalil yang kuat, wallohu a’lam.
- Diantara contoh ucapan selamat lain yang maknanya
baik dan biasa diucapkan oleh sebagian kaum muslimin adalah:
عيدكم مبارك
“‘Iidukum Mubarok” (semoga hari rayanya penuh dg keberkahan).
“‘Iidukum Mubarok” (semoga hari rayanya penuh dg keberkahan).
عيدكم سعيد
“‘Iidukum Sa’iid” (semoga hari rayanya penuh dg kebahagiaan).
“‘Iidukum Sa’iid” (semoga hari rayanya penuh dg kebahagiaan).
تقبل الله طاعتكم
“Taqobbalahu Thoa’atakum” (semoga Allah terima amal ketaatannya).
“Taqobbalahu Thoa’atakum” (semoga Allah terima amal ketaatannya).
Tidak mengapa pula menyelipkan ucapan
“Mohon maaf lahir batin”, setelah ucapan minal ‘aa-idin wal fa-izin,
karena maksudnya meminta atau mengingatkan agar saling memaafkan. Karena waktu
hari raya adalah momen berkumpulnya karib kerabat, sehingga sangat pas bila
digunakan untuk saling memaafkan dan mempererat atau memperbaiki tali
silaturrahim. (Musyafa Ad Darini, Lc., MA./Muslim.or.id)