“Ya Allah, pertemukan kami dengan
Ramadhan. Bantulah kami Ya Allah untuk menunaikan ibadah puasa dengan
sebaik-baiknya dan melakukan Qiyamullail pada malamnya. Ya Allah, terimalah
segala amalan kami ini. Amiin”
Ya....Allah … dengan ijinMu… sebentar lagi
bulan Ramadhan akan segera menjelang, saya memohon dan berharap Engkau
merelakanku untuk bersiap-siap menyambutnya. Saya memohon Engkau akan
memberikan kesempatan untukku mendapatkan Ramadhan yang jauh lebih baik dan
indah dibandingkan tahun-tahun yang telah lalu…
Bulan Ramadhan merupakan salah satu nikmat
sangat agung yang diberikan kepada umat Islam untuk mendapat ampunan dan rahmat
Allah SWT. Di bulan Ramadhan seseorang membutuhkan bekal intelektual dan
pengetahuan yang cukup untuk bisa menjadi orang yang bershaum sesungguhnya agar
bukan sekadar menahan lapar dan haus.
Jangan sampai memasuki bulan Ramadhan
dalam keadaan belum membaca bab fikih shaum. Selain itu, seseorang juga
membutuhkan kecerdasan emosional yang memadai untuk tetap dapat berjiwa
seimbang meski dalam kondisi lapar dan lemah.
Karena itu, latihan mengendalikan emosi
dan syahwat harus dimulai sebelum memasuki gerbang Ramadhan. Persiapan fisik
yang cukup juga perlu dipersiapkan agar jasad tetap dalam kondisi prima saat
menjalani shaum, menyesuaikan pola makan, pola tidur, dan istirahat sesuai
bulan Ramadhan juga dapat dipersiapkan sebelumnya. Berolahraga yang cukup dan
memilih jenis makanan yang menunjang kesehatan juga menjadi penting.
Selamat Datang Bulan Ramadhan
Insya Allah Ramadhan akan segera tiba,
oleh karenanya Setidaknya ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk menyambut
Ramadhan, apa saja persiapan tersebut?
1. Mempersiapan
Nurani (Ruhiyah)
Persiapan ruhiyah atau mempersiapkan
nurani untuk menyambut bulan Ramadhan merupakan persiapan yang sudah seharusnya
dipersiapkan. Persiapan ruhiyah dapat dilakukan dengan cara tazkiyatun
nafs/membersihkan hati dari penyakit-penyakit dalam jiwanya sehingga hati
nurani akan bersih dari penyakit-penyakit yang dapat mengganggu ibadah di bulan
Ramadhan nantinya. “Dan beruntunglah orang yang menyucikan jiwanya ”
(Asy-Syams:9)
2. Mempersiapan
Ilmu Ramadhan (ilmiyah)
Ibadah dibulan Ramadhan akan lebih maksimal, jika kita mengetahui ilmu-ilmu yang berkaitan
dengan bulan Ramadhan yang dapat membekali kita untuk menjalani ibadah di bulan
ini, terutama ilmu-ilmu tentang amalan di bulan Ramadhan seperti hikmah puasa
Ramadhan, tadarus Al-Quran, shalat Tarawih, i’tikaf di masjid hingga zakat.
Kita dapat mengetahui ilmu yang dapat
menjadi bekal ramadhan nantinya melalui banyak cara. Bisa dengan mengikuti
pengajian/majelis, membaca buku tentang Ramadhan, bertanya kepada ahlinya, bisa
juga mencari melalui media internet. Dengan mengetahui ilmu-ilmu yang berkaitan
dengan Ramadhan kita akan lebih siap melaksanakan amalan-amalan dibulan
Ramadhan.
3. Mempersiapkan
Fisik (Persiapan Jasadiyah)
Puasa identik dengan ibadah yang
memerlukan fisik yang prima. Orang yang fisiknya kuat akan lancar dalam
menjalankan puasa. Oleh karen itu, kita perlu mempersiapkan fisik kita untuk
menjalankan ibadah Ramadhan dengan lancar walaupun saat bekerja.
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih
dicintai Allah daripada mukmin yang lemah” (HR.Muslim, Baihaki, Ibnu Majah)
4. Mempersiapkan
Harta (Persiapan Maliyah)
Mempersiapkan harta di bulan Ramadhan
bukan berarti untuk membeli makanan yang banyak, melainkan untuk amal ibadah
seperti infak/shadaqah, zakat mal maupun zakat fitrah, atau memberi makanan buka
puasa untuk orang lain.
Dengan melakukan persiapan di atas
semoga ibadah kita di bulan Ramahan nantinya akan lebih maksimal dan tentunya
mendapat pahala dari Allah Ta’ala. Pada akhirnya, Selamat menyambut bulan
Ramadhan bagi umat muslim di seluruh dunia.
5. Jangan Lupa,
Perbarui Taubat!
Nabi SAW telah mengingatkan kita pada
sabdanya:
كُلُّ ابْنِ
آدَمَ خَطَّاءٌ
وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ
التَّوَّابُون
“Setiap keturunan Adam itu banyak
melakukan dosa dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah yang bertaubat.”
Taubat disini mengisyaratkan tata cara
seseorang menghadapi bulan ramadhan. Dia menyambut bulan ramadhan tanpa
beberapa sekat yang akan mengotori bulan ramadhan.
Oleh karena itu muslim yang memperhatikan hal ini akan selalu berusaha untuk memohon ampunan kepada Allah SWT agar suci
dari dosa. Sebagaimana yang disebutkan
dalam firman Allah SWT:
وَتُوبُوا إِلَى
اللَّهِ جَمِيعًا
أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Bertaubatlah kamu sekalian kepada
Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” [QS. An Nuur: 31]
Taubat yang dibutuhkan bukanlah seperti
taubat yang sering kita kerjakan. Kita bertaubat, lidah kita mengucapkan, “Saya
memohon ampun kepada Allah”, akan tetapi hati kita lalai, akan tetapi setelah
ucapan tersebut, dosa itu kembali terulang. Namun, yang dibutuhkan adalah
totalitas dan kejujuran taubat.
Jangan pula taubat tersebut hanya dilakukan dibulan Ramadhan sementara
di luar Ramadhan kemaksiatan kembali digalakkan. Ingat! Ramadhan merupakan
momentum ketaatan sekaligus madrasah untuk membiasakan diri beramal shalih, sehingga jiwa terdidik untuk melaksanakan ketaatan-ketaatan disebelas
bulan lainnya.