BLOG INI.........DIPUBLIKASIKAN SEJAK 30 JANUARI 2010..........Subhanallah walhamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar....... Astaghfirullaahal 'adzhiim, walil muslimiina wal muslimaat.....Mil ladun aadama ilaa yaumil qiyaamah......Amiin yaa rabbal alamiin.....Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad.......Ya Allah, lindungilah negeri ini dari kejahatan maupun perbuatan serta persengkokolan orang-orang munafik........SEMOGA ALLAH SWT MERIDHOI AMAL & KEBAJIKAN YANG KITA LAKUKAN....AMIIN YAA RABBAL ALAMIIN...HIDUP MULIA ATAU MATI SYAHID.........

>

Kamis, 06 November 2014

BERSYUKUR


Syukur atau dalam bahasa arab ( شُكُرً ) Syukuran, Syakara, Wa Syukuran, Wa Syakara yang berarti berterima kasih kepada yang dalam konteks agama Islam berarti berterima kasih kepada-Nya (kepada Allah SWT), sedangkan dalam Kamus bahasa Indonesia berarti ucapan dari perasaan senang/bahagia/melegakan ketika mengalami suatu kejadian yang baik, dan kata syukur biasa digunakan untuk berterima kasih kepada Allah SWT. Dalam konteks istilah Syukur merupakan suatu tindakan/ucapan/perasaan senang/bahagia/lega atas nikmat yang telah didapatkan, atau dialami dari Allah SWT.

Refleksi dari syukur merupakan bagian dari kegiatan yang bersikap tawakkal dan mengandung arti "sesuatu hal yang menunjukkan penyebaran dari sebuah kebaikan", dari sisi syariah, syukur berarti memberikan pujian kepada yang memberikan nikmat, dalam hal ini Allah SWT dengan cara melakukan amar ma`ruf dan nahi munkar, dalam pengertian berserah diri dan tunduk pada perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Allah subhanahu wataala berfirman :

"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih" (QS. Ibrahim 14:7)

Dan dalam Kisah Rasulullah salallahu 'alaihi wasallam :

"Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'aim berkata, telah menceritakan kepada kami Mis'ar dari Ziyad berkata; aku mendengar Al Mughirah radliallahu 'anhu berkata; "Ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bangun untuk mendirikan shalat (malam) hingga tampak bengkak pada kaki atau betis, Beliau dimintai keterangan tentangnya. Maka Beliau menjawab: "Apakah memang tidak sepatutnya aku menjadi hamba yang bersyukur?" (HR. Bukhari No. 1062 & HR. Muslim 5044).

Syukur dimaknai dengan ucapan dan tindakan, dan terkadang untuk mengapresiasikan syukur bisa dengan jalan sujud syukur, seraya berdoa agar dilimpahkan rachmat yang lebih oleh Allah SWT. Perilaku membiasakan diri untuk senantiasa bersyukur atas rahmat Allah SWT adalah perbuatan terpuji dan seharusnya sering dilakukan, Dengan bersyukur, kepada Allah SWT, semoga Allah senantiasa menambahkan pada kita rezeki dan segala kebaikan. Amiin yaa rabbal alamiin.

TIME IS SWORD