Tidak
ada manusia yang mengharapkan, bahkan berdoa meminta dirinya menjadi miskin. Pastilah
kita menginginkan kebahagian dan kesuksesan baik didunia dan akhirat, karena
kesuksesan merupakan langkah awal kita, untuk tidak tergelincir kedalam lubang
kekafiran. Hidup didunia merupakan sebuah keseimbangan antara hablumminallah
dan hamblumminannas. Adapun Indikator kesuksesan hidup dapat kami uraikan sebagai berikut:
- Pertama, selalu berusaha untuk menegakkan shalat dengan penuh kekhusyukan dengan cara menjadikan shalat sebagai sebuah kebutuhan utama di samping kewajiban. Shalat dijadikan sebagai medium utama untuk meraih pertolongan dan ridha Allah SWT. Apalagi jika ditambah dengan shalat berjamaah yang dijadikannya untuk membangun silaturahim dan menguatkan ukhuwah Islamiyah diantara sesama orang yang ruku’ dan sujud.
- Kedua, mampu menghindarkan diri dari ucapan dan tindakan yang tidak ada manfaatnya. Artinya, berusaha memiliki etos kerja dan produktivitas yang tinggi serta mempersembahkan yang terbaik dalam bidang dan keahliannya, sehingga betul-betul menjadi orang yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungannya.
- Ketiga, selalu berusaha mengeluarkan sebagian hartanya untuk diberikan kepada yang membutuhkan, terutama kaum dhuafa dalam bentuk zakat, infak, dan bentuk kedermawanan lainnya. Sikap ini akan melahirkan kekuatan etika dan moral di dalam mencari rezeki. Hanya rezeki yang halal-lah yang ingin ia dapatkan.
- Keempat, mampu menjaga akhlak dan kehormatannya dalam pergaulan, sehingga selalu terjaga kejernihan hati, pikiran, dan fisiknya. Dalam situasi apa pun tidak pernah melakukan kegiatan yang tidak bermanfaat.
- Kelima, selalu berusaha menjaga amanah dan janjinya. Disadari betul bahwa segala potensi yang ada pada dirinya se-perti ilmu pengetahuan dan harta meru pakan amanah dan titipan dari Allah SWT yang kemudian akan dipertangungjawabkan di hadapanNya. Persepsi dan pandangan seperti ini akan menyebabkan seseorang tidak akan pernah menghalalkan segala macam cara untuk meraih kenikmatan dunia yang sifatnya sesaat dan sementara.
Niat yang ikhlas dan kerja keras yang dilandasi
dengan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT merupakan bingkai utamanya. Wassalam.
(KH. Didin Hafiduddin)