BLOG INI.........DIPUBLIKASIKAN SEJAK 30 JANUARI 2010..........Subhanallah walhamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar....... Astaghfirullaahal 'adzhiim, walil muslimiina wal muslimaat.....Mil ladun aadama ilaa yaumil qiyaamah......Amiin yaa rabbal alamiin.....Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad.......Ya Allah, lindungilah negeri ini dari kejahatan maupun perbuatan serta persengkokolan orang-orang munafik........SEMOGA ALLAH SWT MERIDHOI AMAL & KEBAJIKAN YANG KITA LAKUKAN....AMIIN YAA RABBAL ALAMIIN...HIDUP MULIA ATAU MATI SYAHID.........

>

Minggu, 20 Maret 2022

SIMPANG SUSUN JEMBATAN SEMANGGI




Di Jakarta, ada jembatan tanpa sungai yang dikenal dengan Simpang Susun Semanggi. Jembatan ini dibangun pada tahun 1961, saat jalanan di Jakarta belum mengenal macet. Yuk, kita ketahui 6 hal terpenting, sebelum jembatan ini diresmikan 17 Agustus 2017.

1.      Konsep perempatan tanpa lampu lalu-lintas

Jembatan Semanggi dibangun dengan konsep perempatan jalan tanpa lampu pengatur lalu-lintas. Meskipun tanpa lampu pengatur lalu-lintas, kendaraan yang melintas dari empat arah tidak akan bertabrakan karena arus lalu-lintas diatur dengan sistem pola daun semanggi.

2. Semanggi adalah tanaman air

Semanggi yang memiliki nama latin Marsilea mutica termasuk tumbuhan air. Setiap tangkai semanggi memiliki 4 daun. Bagi masyarakat biasa, daun semanggi tak lebih sekadar daun yang bisa dibuat sayur pecel atau lalapan. Namun bagi insinyur, pola empat daun semanggi ini menjadi inspirasi struktur jembatan untuk mengatasi kemacetan lalu-lintas.

3. Dulu dianggap menghambur-hamburkan uang negara

     Jembatan Semanggi diprakarsai oleh Presiden RI pertama, Ir. Soekarno (Bung Karno) pada tahun 1961, ketika Jakarta belum mengenal kemacetan lalu-lintas. Saat jembatan mulai dibangun, banyak orang memrotes karena dianggap menghambur-hamburkan uang negara. Tetapi beberapa puluh tahun kemudian, manfaat jembatan ini untuk mengatasi kemacetan mulai terasa.

4. Diusulkan oleh Ir. Sutami

     Pembangunan Jembatan Semanggi erat kaitannya dengan persiapan menjadi tuan rumah Asian Games 1962. Awalnya, yang dibangun adalah Stadion Gelora Senayan (sekarang Gelora Bung Karno), dan Hotel Indonesia untuk penginapan atlet dan tamu negara. Antara stadion dan hotel harus melewati perempatan jalan, pertemuan jalan Gatot Subroto dan jalan Sudirman. Saat rapat kabinet, Ir Sutami - Menteri Pekerjaan Umum (PU), mengusulkan agar dibangun jembatan layang untuk mengatasi

5. Jembatan Semanggi diperbarui

Beberapa tahun terakhir, Jembatan Semanggi tidak lagi bisa mengatasi kemacetan karena padatnya arus kendaraan yang melewati jembatan ini. Syukurlah, sekarang Jembatan Semanggi sudah diperbarui dengan dibangunnya dua jalan simpang susun baru yang dibangun di atas jalan tol.

 

6. Tercanggih dan terindah

Jembatan ini akan menjadi jembatan tercanggih dan terindah di Indonesia. Dengan dihiasi lampu warna-warni yang dikendalikan dari Kantor Balai Kota Jakarta, Jembatan Semanggi akan tampak indah seperti daun semanggi yang mengambang di atas air. Wajah baru Jembatan Semanggi ini telah diresmikan pada 17 Agustus 2017 bertepatan dengan hari ulang tahun ke-72 Indonesia. Wassalam.

TIME IS SWORD