Amalan
yang Berlipat Pahalanya Dibulan Ramadhan
Ada
beberapa dalil yang menunjukkan pahala yang berlipat pada sebagian amal dan
sebagian waktu dibulan Ramadhan.
1- Amalan puasa
Dari
Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ
الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ
وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ
وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ
وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ
مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
“Setiap
amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh
kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman
(yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku.
Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat
dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua
kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika
berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di
sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan
Muslim no. 1151)
Ibnu
Rajab Al Hambali rahimahullah mengatakan, “Sebagaimana pahala amalan
puasa akan berlipat-lipat dibanding amalan lainnya, maka puasa di bulan
Ramadhan lebih berlipat pahalanya dibanding puasa di bulan lainnya. Ini semua
bisa terjadi karena mulianya bulan Ramadhan dan puasa yang dilakukan adalah
puasa yang diwajibkan oleh Allah pada hamba-Nya. Allah pun menjadikan puasa di
bulan Ramadhan sebagai bagian dari rukun Islam, tiang penegak Islam.” (Lathaif
Al-Ma’arif, hlm. 271)
2- Amalan di malam Lailatul Qadar
Lailatul
qadar akan dilipatgandakan pahala sebagaimana disebutkan dalam ayat,
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ
أَلْفِ شَهْرٍ
“Malam
kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadr: 3). Maksudnya
adalah ibadah di malam Lailatul Qadar lebih baik dari ibadah di seribu bulan
lamanya.
Syaikh
‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah menyatakan, “Amalan yang
dilakukan di malam Lailatul Qadar lebih baik daripada amalan yang dilakukan di
seribu bulan yang tidak terdapat Lailatul Qadar. Itulah yang membuat akal dan
pikiran menjadi tercengang. Sungguh menakjubkan, Allah memberi karunia pada
umat yang lemah bisa beribadah dengan nilai seperti itu. Amalan di malam
tersebut sama dan melebihi ibadah pada seribu bulan. Lihatlah, umur manusia
seakan-akan dibuat begitu lama hingga delapan puluh tahunan.” (Tafsir
As-Sa’di, hlm. 977)
3- Umrah di bulan Ramadhan
Dari
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam pernah bertanya pada seorang wanita,
مَا مَنَعَكِ أَنْ تَحُجِّى مَعَنَا
“Apa
alasanmu sehingga tidak ikut berhaji bersama kami?”
Wanita
itu menjawab, “Aku punya tugas untuk memberi minum pada seekor unta di mana
unta tersebut ditunggangi oleh ayah fulan dan anaknya –ditunggangi suami dan
anaknya-. Ia meninggalkan unta tadi tanpa diberi minum, lantas kamilah yang
bertugas membawakan air pada unta tersebut. Lantas Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
فَإِذَا كَانَ رَمَضَانُ اعْتَمِرِى
فِيهِ فَإِنَّ عُمْرَةً فِى رَمَضَانَ حَجَّةٌ
“Jika
Ramadhan tiba, berumrahlah saat itu karena umrah Ramadhan senilai dengan haji.”
(HR. Bukhari no. 1782 dan Muslim no. 1256).
Dalam
lafazh Muslim disebutkan,
فَإِنَّ عُمْرَةً فِيهِ تَعْدِلُ
حَجَّةً
“Umrah
pada bulan Ramadhan senilai dengan haji.” (HR. Muslim no. 1256)
Dalam
lafazh Bukhari yang lain disebutkan,
فَإِنَّ عُمْرَةً فِى رَمَضَانَ
تَقْضِى حَجَّةً مَعِى
“Sesungguhnya
umrah di bulan Ramadhan seperti berhaji bersamaku.” (HR. Bukhari no. 1863)
Al-Qari
dalam Mirqah Al-Mafatih (8: 442) berkata, “Maksud senilai dengan haji
adalah sama dan semisal dalam pahala.” Akan tetapi yang sebenarnya terjadi
pahala haji lebih berlipat-lipat daripada pahala umrah. Karena haji adalah
salah satu rukun Islam.
Berlipatnya Pahala dengan Bilangan Tertentu
Berlipatnya
pahala amalan dengan bilangan tertentu memang disebutkan dalam hadits. Namun
haditsnya adalah hadits yang dha’if. Juga ada kalam ulama yang
mendukung. Namun kalam tersebut cuma sekedar perkataan untuk memotivasi dan
membangkitkan semangat.
Ada
hadits yang menyebutkan berlipatnya pahala amalan di bulan Ramadhan dengan
bilangan tertentu seperti hadits,
يا أيها الناس قد أظلكم شهر عظيم ،
شهر فيه ليلة خير من ألف شهر ، جعل الله صيامه فريضة، وقيام ليله تطوعا ، من تقرب
فيه بخصلة من الخير كان كمن أدى فريضة فيما سواه، ومن أدى فيه فريضة كان كمن أدى
سبعين فريضة فيما سواه
“Wahai
sekalian manusia, telah datang pada kalian bulan yang mulia. Di bulan tersebut
terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Puasanya dijadikan sebagai
suatu kewajiban. Shalat malamnya adalah suatu amalan sunnah. Siapa yang
melakukan kebaikan pada bulan tersebut seperti ia melakukan kewajiban di waktu lainnya.
Siapa yang melaksanakan kewajiban pada bulan tersebut seperti menunaikan tujuh
puluh kewajiban di waktu lainnya.” (HR. Al-Mahamili dalam Al-Amali 5: 50 dan
Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya 1887. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits
ini munkar seperti dalam Silsilah Al-Ahadits Adh-Dha’ifah
no. 870)
Contoh
perkataan ulama yang menyatakan bahwa pahala amalan di bulan Ramadhan
berlipat-lipat dengan lipatan bilangan tertentu.
Guru-guru
dari Abu Bakr bin Maryam rahimahumullah pernah mengatakan, “Jika tiba
bulan Ramadhan, bersemangatlah untuk bersedekah. Karena bersedekah di bulan
tersebut lebih berlipat pahalanya seperti seseorang sedekah di jalan Allah (fii
sabilillah). Pahala bacaaan tasbih (berdzikir “subhanallah”) lebih afdhal
dari seribu bacaan tasbih di bulan lainnya.” (Lathaif Al-Ma’arif,
hlm. 270)
An-Nakha’i
rahimahullah mengatakan, “Puasa sehari di bulan Ramadhan lebih afdhal
dari puasa di seribu hari lainnya. Begitu pula satu bacaan tasbih
(berdzikir “subhanallah”) di bulan Ramadhan lebih afdhal dari seribu bacaan
tasbih di hari lainnya. Begitu juga pahala satu raka’at shalat di bulan
Ramadhan lebih baik dari seribu raka’at di bulan lainnya.” (Lathaif
Al-Ma’arif, hlm. 270)
Kesimpulannya,
berlipatnya pahala amalan dengan bilangan tertentu dibulan Ramadhan tidak
disebut secara rinci dalam dalil. Sehingga setiap muslim hendaknya
bersungguh-sungguh untuk melakukan amalan shalih dibulan Ramadhan sehingga
bisa mengumpulkan berbagai keutamaan.
Semoga
kita dimudahkan meraih limpahan pahala di bulan Ramadhan.