Akhlak Rasul Saw adalah
Al-Qur’an, beliau membenci apa yang dibenci Al-Qur’an dan menyenangi apa yang
disenangi oleh Al-Qur’an, tidak dendam dan marah kepada seseorang kecuali jika
melakukan hal-hal yang diharamkan Allah, sehingga kemarahannya hanya karena
Allah Ta’ala.
Akhlak Rasullulah Saw lainnya adalah
beliau sangat mengharap kebaikan sebanyak-banyaknya untuk umat muslim, sangat
menginginkan kebaikan untukmu. Artinya, Rasulullah ikut bergembira dengan
kegembiraan yang dirasakan oleh salah seorang umatnya. Tak ada rasa iri ataupun
keinginan agar nikmat yang dimiliki seseorang hilang dari dirinya. Meski
terdengar cukup sederhana, sifat ini hanya bisa terdapat pada diri orang yang
hatinya bersih dari dengki, iri dan sifat-sifat tercela lainnya. Jika para
pemimpin rakyat memiliki sifat ini, tentu rakyat akan hidup dalam kemakmuran.
Sifat berikutnya adalah sangat pemaaf dan
penuh kasih sayang kepada orang-orang yang beriman. Dalam ayat yang lain, Allah
mengilustrasikan masayarakat muslim di masa Nabi dengan ucapan, “sangat tegas
kepada orang-orang kafir, saling kasih sayang sesama mereka.”
Dan Rasulullah adalah orang pertama yang
mencontohkan hal itu kepada mereka. Sebagai umatnya, kita diharuskan untuk
meneladani sifat-sifat dan akhlak mulia ini semaksimal mungkin. Rasulullah saw
pernah bersabda,
“Sesungguhnya orang yang paling aku cintai
dan paling dekat dengan aku pada hari akhir kelak adalah yang termulia
akhlaknya. Subhanallah
Rasulullah Saw merupakan
orang yang paling benar kata-katanya, paling jujur ucapannya, paling memenuhi
tanggungjawabnya, paling lelmbut perangainya, paling mulia pergaulannya, lebih
pemalu dari gadis pingitan, rendah hati dan selalu berpikir, tidak pemarah dan
tidak pula pengutuk, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan tapi membalasnya
dengan memberi maaf dan jabat tangan, barangsiapa meminta sesuatu kebutuhan
kepadanya maka tidak pernah ditolaknya, jika tidak ada maka dengan kata-kata
yang halus dan tidak dengan hati kasar dan sikap keras, tidak pernah memotong
pembicaraan orang lain kecuali jika bertentangan dengan kebenaran sehingga
memotong pembicaraannnya dengan larangan atau berdiri, tidak menganggap bohong
kepada seseorang, tidak dengki kepadanya dan tidak memintanya untuk bersumpah.
Rasul Saw senantiasa menjaga tetangganya
dan menghormati tamunya, waktunya tidak pernah berlalu tanpa beramal untuk
Allah atau mengerjakan sesuatu yang harus dikerjakan, cinta kepada optimisme
dan benci kepada pesimisme, jika ada dua pilihan maka beliau memilih yang paling
mudah di antara keduanya selama tidak merupakan dosa, senang menolong orang
yang membutuhkan dan membantu orang yang teraniaya.
Rasulullah juga senang kepada
sahabat-sahabatnya, bermusyawarah dengan mereka, mengunjungi orang sakit,
mendo’akan yang meninggal, serta menerima alasan orang yang udzur kepadanya.
Baginya, orang yang kuat dan orang yang lemah mempunyai hak yang sama, beliau
shallallahu ‘alaihi wasallam juga berbicara, jika orang menghitung
pembicaraannya tentu akan dapat menghitungnya karena jelas dan pelannya. Di
samping itu, beliau juga terkadang bergurau dan tidak pernah mengucapkan
kecuali kebenaran.
Demikian sekelumit kepribadian
Nabi Muhammad saw, semoga kita semua dan anak keturunan kita termasuk golongan
orang2 yang senantiasa meneladani akhlak Rasullulah SAW dan mendapat syafaatnya
di yaumil hisab serta kelak berkumpul bersama beliau di Surga. Amiin Ya Rabbal
Alamiin.....