Menjadi orang sukses adalah dambaan semua orang.
Sukses tidak hanya terpaku pada materi, akan tetapi lebih dari itu. Orang yang meraih kebahagiaan lahir dan batin pun bisa dikatakan sukses.
Sukses tidak hanya bersangkutan dengan diri sendiri, akan tetapi juga terkait dengan
orang lain.
Jika kita punya banyak uang, tetapi sumber uang tersebut berasal dari
penggelapan atau korupsi, apakah hal tersebut bisa dikatakan sukses? Sukses
menurut pandangan penulis adalah sukses didunia dan akhirat, kesuksesan yang
membuat diri sendiri dan orang lain merasakan kebahagiaan.
Kesuksesan seseorang tidak luput dari doa dan ridha sang ibu. lbulah yang
mempunyai peran yang sangat penting bagi kesuksesan anaknya. Bahkan doa ibu
disejajarkan seperti doanya Nabi. Ridha Allah pun tergantung pada ridha ibu. itu
memberikan gambaran betapa pentingnya ridha ibu bagi kehidupan anak. lbu
memberikan perjuangan yang luar biasa bagi anak. Dari keadaan masih janin
sampai janin kemudian tumbuh dewasa, sang ibu bersama dengan bapak memberikan
perjuangan yang tidak terkira.
Islam pun sangat menyanjung ibu dengan memberikan gambaran surga terletak
dibawah telapak kaki ibu, dan meninggikan derajatnya tanpa melupakan jasa
bapak. Berawal dari peranan besar inilah, seorang ibu memiliki doa yang dahsyat
dan ampuh, dengan doanya bisa menyebabkan kebahagiaan dan kesuksesan bagi anak.
Disamping juga bisa menjadi kesengsaraan bila terucap doa buruk bagi anak yang
durhaka.
Konsep
sukses dalam Islam berbeda dengan konsep sukses yang banyak dipahami masyarakat
umum. Dalam pikiran umum, sukses identik dengan kekayaan materi, harta yang
banyak, kebebasan finansial, unlimited income, dan seterusnya. Kalau tidak
kaya, bukan sukses; lalu kalau hidup miskin, apa dianggap gagal?!
Maka sukses dalam Islam adalah At Taufiq. Maksudnya, seseorang mendapat pertolongan dari
Allah Ta’ala untuk mengumpulkan skor pahala sebanyak-banyaknya, dan menghindari
poin dosa sebesar-besarnya. Dengan hal itu, dia dimudahkan masuk surga dan
dijauhkan dari neraka.
Jika untuk mencapai tujuan itu, dia butuh banyak harta; maka
Allah pun memberinya banyak harta. Jika untuk itu, dia butuh kesejahteraan yang
sedang-sedang saja; maka dia pun mendapatkan yang sedang-sedang. Jika untuk
itu, dia perlu hidup sederhana; maka Allah pun memberinya kesederhanaan.
Jadi kekayaan mengikuti tujuan pahala; bukan sebaliknya. Inilah yang
dinamakan taufiq, yaitu
pertolongan Allah kepada seseorang untuk merealisasikan tujuan-tujuan mulia di
sisi-Nya. Semoga bermanfaat dan kita mendapatkan
hikmah dari Allah SWT. Amin yaa rabbal alamiin.