Internet dapat mempermudah user melakukan komunikasi dan mengerjakan berbagai aktivitas. Di lain sisi, Internet menjadi tempat favorit bagi para dedemit maya untuk menyebarkan program jahat dan menginfeksi ratusan ribu komputer di penjuru dunia.
Program jahat (malware) dianggap sebagai biang kerok yang paling menyebalkan bagi pengguna komputer. Jika komputer Anda pernah terinfeksi malware, pastinya anda sudah tahu betapa merepotkan membersihkan program jahat tersebut. Kalau sudah begini, jangan tunda lagi untuk segera membersihkan PC dari infeksi agar malware tidak melakukan kerusakan yang lebih besar atau menginfeksi komputer lain. Malware merupakan program komputer yang dirancang untuk merusak hardisk komputer and melakukan berbagai operasi lain yang bersifat merusak. Sedangkan virus adalah salah satu malware komputer yang paling populer. Virus adalah salah satu jenis malware yang paling merusak. Kerusakan yang ditimbulkan beragam, mulai dari menghilangkan file pada komputer hingga menyebabkan komputer crash.
Nah, bagaimana mengenali komputer yang terinfeksi program jahat? Berikut ini empat (4) cara yang patut dicoba untuk mengantisipasi penyebaran virus dikutip dari internetsehat.org :
1. Pakai software
Salah satu cara termudah untuk mendeteksi PC terinfeksi virus adalah dengan menggunakan software. Ribuan aplikasi anti-malware tersedia di internet, baik yang dapat diperoleh secara gratis atau berbayar, seperti MalwareBytes atau Spybot Search & Destroy. Ada juga beberapa tools antivirus yang dapat memindai virus sekaligus malware. Yang perlu diingat adalah Anda harus rutin men-scan PC secara berkala dan meng-updatenya dengan patch terbaru. Jika tidak, kemungkinan malware terdeteksi semakin banyak dan akan semakin sulit membersihkannya
Salah satu cara termudah untuk mendeteksi PC terinfeksi virus adalah dengan menggunakan software. Ribuan aplikasi anti-malware tersedia di internet, baik yang dapat diperoleh secara gratis atau berbayar, seperti MalwareBytes atau Spybot Search & Destroy. Ada juga beberapa tools antivirus yang dapat memindai virus sekaligus malware. Yang perlu diingat adalah Anda harus rutin men-scan PC secara berkala dan meng-updatenya dengan patch terbaru. Jika tidak, kemungkinan malware terdeteksi semakin banyak dan akan semakin sulit membersihkannya
2. Defrag Hardisk Jika PC lambat
Malware pada umumnya menyebabkan sistem menjadi lambat, baik itu koneksi jaringan atau kecepatan menggunakan aplikasi (atau membuka / menutup aplikasi). Jika PC Anda tiba-tiba melambat, langkah pertama yang dapat dilakukan adalah men-defrag hardisk, lalu menambah RAM (memori). Jika PC masih juga lambat, kemungkinan PC terinfeksi malware.
3. PC harus di boot ke dalam Safe Mode
Salah satu tanda PC terinfeksi malware adalah pop-up. Munculnya pop-up pornografi akibat malware kian menjadi tren belakangan ini. Jika pada PC Anda muncul pop-up yang tidak diinginkan (terutama yang muncul meski Anda tidak membuka browser), ini menjadi salah satu pertanda bahwa PC telah terinfeksi malware. Umumnya pop-up tersebut tidak bisa dihapus dalam mode standar. Dalam kasus ini, PC harus di-boot ke mode “Safe Mode”. Anda pun dipastikan membutuhkan aplikasi anti-malware yang handal untuk menghapusnya.
4. Home page dan atau link berubah
Jika home page browser berubah padahal Anda tidak mengutak-atiknya, besar kemungkinan PC terinfeksi malware. Hal yang sama berlaku ketika Anda searching sebuah topik di mesin pencari (Google misalnya), lalu mengklik link yang diberikan Google dan kemudian Anda diarahkan ke link lain secara random. Jika Anda melihat ‘perilaku’ seperti ini, PC Anda kemungkinan terinfeksi malware atau virus.
Ada juga ciri-ciri yang lain seperti :
Ada juga ciri-ciri yang lain seperti :
- duplikasi folder
- sering muncul shortcut
- folder option tidak berfungsi
- regedit tidak berfungsi
- restore tidak kberfungsi
- anti virus mati atau tidak berfungsi
- file exe ada yg tidak berfungsi
Demikian kira-kira penjelasan yang dapat disampaikan, semoga bermanfaat bagi para pengunjung blog ini !
Sumber : Media Informasi & Teknologi