Selasa, 30 Oktober 2018
Jumat, 26 Oktober 2018
Kamis, 25 Oktober 2018
KEUTAMAAN DAN HIKMAH BERDO'A
Ud’uni astajib lakum, berdoalah maka niscaya akan Aku kabulkan. Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam surah al-Mu'min ayat 60 di atas mengisyaratkan kepada manusia untuk selalu menyandarkan sesuatu perkara hanya kepada Allah. Manusia pada hakikatnya adalah satu-satunya makhluk yang Allah berikan akal untuk berpikir dan berusaha. Akan tetapi, di balik kemampuan itu, tentunya ada kekuasaan Allah.Rasulullah SAW dalam sabdanya menyatakan, tidak ada sesuatu yang lebih mulia di sisi Allah kecuali doa. “Laisa syaiun akroma ‘ala Allahi Ta’ala min ad-du’au.” (HR Tarmidzi).
Jika ibadah digambarkan ke dalam struktur tubuh manusia maka doa merupakan bagian otaknya ibadah. Doa berperan merencanakan, memulai, dan mengevaluasi. Saat seseorang hendak melakukan pekerjaan dengan berdoa, berarti dia sedang merencanakan sesuatu. Hal ini juga serupa jika doa diibaratkan dengan sebuah pekerjaan yang mendapatkan imbalan. Seseorang yang melakukan pekerjaan pada sebuah perusahaan tentunya akan mendapatkan imbalan atas pekerjaannya. Orang yang berdoa pun akan mendapatkan imbalan, baik imbalan pahala atas apa yang dikerjakan ataupun imbalan berupa terkabulnya doa. Kesimpulannya, doa merupakan bagian dari ibadah. Makin banyak doa dipanjatkan maka makin banyak imbalan atau pahala yang akan didapatkan.
Lebih dahsyatnya, dari keutamaan berdoa bagi kehidupan manusia adalah menolak qadar. Seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW dalam hadisnya yang diriwayatkan Ibnu Majah bahwa tidak dapat menolak qadar kecuali dengan doa, “wa la yaruddu al-qadar illa ad-du’a.” (HR Ibnu Majah).
Ada pun hikmah yang dapat diambil dari amalan ibadah dengan berdoa banyak sekali di antara hikmah yang paling utama dari berdoa adalah dekat dengan Allah. Berdoa didefinisikan sebagai satu amalan ibadah dengan tujuan berzikir kepada Allah (mengingat Allah). Mengingat Allah dengan memperbanyak amalan ibadah melalui doa adalah cara terbaik. “Maka, sesungguhnya Aku adalah dekat.” definisi dekat dikorelasikan dengan bagaimana seorang hamba mau berdoa, meminta, dan mendekatkan diri kepada Sang Maha Pemberi Allah Subhanahu wa Ta’ala karena sesungguhnya Allah itu dekat.
Allah menjelaskan dalam firman-Nya bahwa orang-orang yang taat melakukan ibadah senantiasa mengadakan pendekatan kepada Allah dengan memanjatkan doa yang disertai keikhlasan hati yang mendalam. Tentunya, doa yang terkabul adalah doa yang disertai dengan keikhlasan hati serta bersifat kontinu. Hal ini banyak ditegaskan dalam ayat Alquran, di antaranya, “Berdoalah kepada Tuhan-mu dengan berendah diri (tadharu’) dan suara yang lembut. Sesungguhnya, Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan, janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Allah memperbaikinya, dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut akan tidak diterima dan penuh harapan untuk dikabulkan. Sesungguhnya, rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS al-Ar’af : 55-56). Wallahu a'lambishawab.
Rabu, 24 Oktober 2018
IKHLAS KARENA ALLAH SWT
Dunia adalah ujian bagi seluruh penghuninya,
terutama manusia yang memang telah diciptakan dengan nafsu, akal, dan hati. Manusia
yang memang telah ditakdirkan oleh Allah Subhanahuwata’alaa untuk menjadi khalifah
di mukabumi, tentu tidak akan ada yang dapat terlewat dari jerat ujian dan cobaan hidup
yang diberikan oleh Allah Subhanahuwata’alaa.
Ikhlas, adalah sebuah kata sederhana yang
hanya tersusun dari lima huruf saja. Ikhlas, merupakan sebuah kata yang
mengandung makna yang sangat indah. Kata ini sangat mudah untuk diucapkan,
namun sangat sulit untuk direalisasikan.Dalam ajaran agama Islam, kata
ikhlas ini senantiasa dikaitkan dengan ridho Allah Subhanahuwata’alaa. Artinya,
sebuah perbuatan baru dikatakan sebagai perbuatan yang
ikhlas mana kala tidak mengharapkan imbalan sekecil apapun,
kecuali hanya mengharapkan balasan dan ridho Allah Subhanahuwata’alaa. Hal
ini telah disampaikan oleh Allah Subhanahuwata’alaa di dalam Al Quran yang
artinya:
“Jikalau mereka sungguh-sungguh ridha dengan apa
yang diberikan Allah dan Rasul-Nya kepada mereka, dan berkata: “Cukuplah Allah
bagi kami, Allah akan memberikan kepada kami sebahagian dari karunia-Nya dan
demikian (pula) Rasul-Nya, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang
berharap kepada Allah”, (tentulah yang demikian itu lebih baik bagi mereka).” (QS. At
Taubah : 59)
Ikhlas, yaitu bersih dari segala bentuk pamrih dan
harapan kepada selain Allah Subhanahuwata’alaa, sebesarapapunpamrih dan
harapan tersebut. Satu-satunya harapan yang boleh dan wajibada di
dalam sebuah keikhlasan hanyalah keridhoan Allah Subhanahuwata’alaa semata. Berikut
kami sajikan sekelumit kisah yang
menggambarkan betapa pentingnya sifat ikhlas bagi manusia.
Abdullah bin ‘Umar Radhiyallahu ‘anhuberkata:
Saya telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi was sallambersabda, ”Terjadi
pada masa dahulu sebelum kamu, tiga orang
berjalan-jalan hingga terpaksa bermalam dalam sebuah gua. Ketika mereka telah berada di
dalam gua itu, tiba-tiba jatuh sebuah batu besar dari atas bukit dan
menutupi pintu gua itu, hingga mereka tidak dapat keluar. Maka berkatalah mereka:
“Sungguh, tiada suatu apapun yang dapat menyelamatkan
kami dari bahaya ini, kecuali jika tawassul kepada Allah SWT dengan amal-amal shalih
yang pernah kami lakukan dahulu kala”.
Maka berkatalah salah seorang dari mereka: “Ya
Allah, dahulu saya mempunyai ayah dan ibu, dan
saya biasa tidak memberi minuman susu kepada seorangpun sebelumkeduanya (ayah-ibu),
baikpada keluarga atau hamba sahaya, maka pada suatu hari
agak kejauhan bagiku menggembala ternak, hingga tidak kembali pada keduanya,
kecuali sesudah malam dan ayah bundaku telah tidur. Maka saya terus memerah susu untuk keduanya,
dan sayapun tidak akan memberikan itu kepada siapapun sebelum ayah bunda itu.
Maka saya tunggu keduanya hingga terbit fajar, maka bangunlah keduanya dan
minum dari susu yang saya perahkan itu. Padahal semalam itu juga
anak-anakku sedang menangis meminta susu itu, di dekat kakiku. Ya Allah, jika apa yang
saya perbuat itu benar-benar karena mengharapkan keridhoan-Mu, maka lapangkanlah keadaan kami ini”. Maka menyisih sedikit batu itu,
hanya saja mereka belum dapat keluar daripadanya. Kemudian, berdoalah yang
kedua dari mereka: “Ya
Allah, dahulu saya pernah terikat cinta kasih pada anak gadis pamanku, maka karena rasa
cinta kasihku itu, saya selalu merayu dan ingin berzina dengannya,
tetapi ia selalu menolak hingga terjadi pada suatu saat ia menderita kelaparan dan
datang meminta bantuan kepadaku, maka saya berikan kepadanya uang seratus duapuluh
dinar, tetapi dengan janji bahwa ia akan menyerahkan dirinya kepadaku pada
malam harinya. Kemudian ketika saya telah berada di antara kedua kakinya,
tiba-tiba ia berkata: ‘Takutlah kepada Allah swt dan janganlah kau
pecahkan tutup kecuali dengan cara yang halal’. Maka saya segera bangun daripadanya padahal saya masih tetap menginginkannya,
dan saya tinggalkan dinar mas yang telah saya berikan kepadanya itu. Ya Allah,
jika saya berbuat itu semata-semata hanya karena mengharap ridho-Mu, maka hindarkanlah
kami dari kemalangan ini”. Maka bergeraklah batu itu menyisih sedikit,
tetapi mereka masih belum dapat keluar dari gua tersebut.
Maka berdoalah orang ketiga dari mereka: “Ya Allah, saya dahulu sebagai majikan,
mempunyai banyak buruh pegawai, dan pada
suatu hari ketika saya membayar upah buruh-buruhitu, tiba-tiba ada seorang dari mereka
yang tidak sabar menunggu, segera ia pergi meninggalkan upah dan
terus pulang kerumahnya tidak kembali. Maka saya pergunakan upah itu hingga bertambah dan
berbuah hingga merupakan kekayaan. Kemudian setelah lama, datanglah buruh itu dan
berkata: ‘Hai Abdullah, berikanlah kepadaku upahku yang dahuluitu!’
Jawabku: ‘Semua kekayaan yang di depanmu itu daripada upahmu yang berupa unta, lembu
dan kambing serta budak penggembalanyaitu’. Berkata orang itu: ‘Hai Abdullah,
kamu jangan mengejek kepadaku’. Jawabku: ‘Aku tidak mengejek kepadamu. Maka diambilnya semua
yang saya sebut itu dan tidak meninggalka satupun daripadanya’. Ya Allah,
jika saya berbuat itu hanya karena mengharapkan keridhoan-Mu, maka hindarkanlah kami
dari kesempitan ini”.
Tiba-tiba menyisihlah batu itu hingga keluarlah mereka dengan selamat.” (HR. Bukhari
dan Muslim)
Sumber: Kitab RiyadhusShalihin I
Dari sekelumit kisah di atas,
dapat kita petik pelajaran bahwa sifat ikhlas yang hanya mengharapkan ridho Allah
Subhanahu wata’alaa akan senantiasa mendapatkan balasan dari Allah
Subhanahu wata’alaa. Dengan keikhlasan yang tertanam di dalam jiwa seorang muslim,
niscaya Allah
Subhana huwata’alaaakan senantiasa memberikan kemudahan atau jalan keluar bagi setiap kesulitan
dan berbagai macam cobaan yang menimpanya.
Rabu, 17 Oktober 2018
SABAR DAN SHALAT
Wahai
orang-orang yang beriman ! Minta tolonglah kepada Allah SWT dengan *SABAR dan
SHALAT. Sesungguhnya
*ALLAH BERSAMA ORANG-ORANG YANG "SABAR". Biarlah masalah mewarnai hidup kita, Sebesar apa
pun, semua itu pasti akan sirna seiring kita memohon solusi kepada Allah SWT dengan sabar dan shalat.
Satu ciri utama dunia yang tidak akan pernah hilang ialah masalah. Siapapun yang
namanya masih hidup di bumi ini pasti akan menghadapi masalah, karena masalah ada
di mana-mana, mulai dari kolong jembatan sampai istana kekuasaan. Dari anak-anak
hingga kakek-nenek, semua berhadapan dengan masalah. Prinsipnya setiap jiwa memiliki
masalah. Allah Ta’ala sebagai Pencipta Alam Semesta sudah mengetahui dan karena
itu juga telah mempersiapkan metode terbaik dalam menghadapi setiap masalah,
yakni dengan sabar dan shalat.
يَاأَيُّهَاالَّذِينَآمَنُواْاسْتَعِينُواْبِالصَّبْرِوَالصَّلاَةِإِنَّاللّهَمَعَالصَّابِرِينَ
“Hai orang-orang yang beriman,
jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta
orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah [2]: 153).
Aid Al-Qarni dalam buku fenomenalnya La
Tahzan menuturkan bahwa jika Rasulullah ditimpa sebuah ketakutan,
maka beliau akan segera melakukan shalat. Suatu waktu beliau berkata kepada
Bilal, “Ketenanganku ada pada shalat.” Lebih lanjut Aid Al-Qarni menjelaskan,
“Jika hati terasa menyesak, masalah yang dihadapi terasa sangat rumit dan tipu muslihat
sangat banyak, maka bersegeralah dating ketempat shalat, dan shalatlah.” Bahwa shalat
adalah media terbaik seorang Muslim mengadukan segala masalahnya kepada Allah
Ta’ala.
Kita banyak menemukan riwayat yang menuturkan bahwa
Nabi di kala shalat sungguh sangat thuma’ninah dan bisa dikatakan cukup panjang,
utamanya kala beliau shalat sendiri di malam hari. Bahkan Situ ‘Aisyah pernah menuturkan,
kaki Rasulullah sampai bengkak karena lamanya shalat beliau.
Semua itu tidak lain karena beliau sedang mengadu,
memohon, dan berharap kepada Allah, agar segala urusan yang berkaitan dengan umat
Islam diberikan jalan, diberikan kemudahan, diberikan keberkahan, sehingga umat
Islam bisa menjadi umat terbaik yang mampu menjadi tauladan bagi seluruh umat manusia
di muka bumi ini.
Kala kita memohon kepada Allah melalui shalat,
tentu sangat tidak elok jika dilakukan dengan tergesa-gesa. Harus tenang dan
sabar dalam menjalankannya.
وَأْمُرْأَهْلَكَبِالصَّلَاةِوَاصْطَبِرْعَلَيْهَالَانَسْأَلُكَرِزْقاًنَّحْنُنَرْزُقُكَوَالْعَاقِبَةُلِلتَّقْوَى
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu
mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya.” (QS. Thaha
[20]: 132).
Jadi, shalat sebenarnya bukan semata ritual, ia sumber
menyedot dan menyadap kekuatan Ilahiyah untuk setiap jiwa mampu menghadapi masalah
dengan tenang, cerdas dan solutif. Sebab dalam shalatada masa dimana Allah
sangat dekat pada seorang hamba, yakni di kala sujud.
“Sedekat-dekat seorang hamba kepada Tuhannya
yaitu ketika ia sujud, maka perbanyaklah berdo’a di dalam sujud.” (HR. Muslim).
Dengan demikian mari kita jadikan shalat sebagai
media penting dalam hidup kita untuk benar-benar dekat kepada Allah Ta’ala untuk
menemukan solusi dari setiap masalah yang kita hadapi. Bukan sekedar ritual dan
kurang begitu antusias dalam menjalankannya.
Sabar
Beriringan dengan shalat, dalam menghadapi masalahkita
juga harus bersabar. Sabar adalah kemampuan jiwa untuk senantiasa berlapang
dada, berkemauan keras, serta memiliki ketabahan yang besar dalam menghadapi masalah
kehidupan.
Bahkan tidak ada masalah yang tidak bisa diatasi dengan
sabar. Dengan bersabar, masalah apa pun, insya Allah akan tersolusikan. Seberapa pun besar permasalahan yang kita hadapi, tetaplah bersabar. Karena
kemenangan itu sesungguhnya akan dating bersama dengan kesabaran. Jalan keluar dating
bersama kesulitan. Dan, dalam setiap kesulitan itu ada kemudahan. Karena janji
Allah adalah kabar gembira bagi orang-orang yang sabar.
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْبِشَيْءٍمِّنَالْخَوفْوَالْجُوعِوَنَقْصٍمِّنَالأَمَوَالِوَالأنفُسِوَالثَّمَرَاتِوَبَشِّرِالصَّابِرِينَ
Dengan demikian, tidak usah sedih, apalagi putusasa.
Biarlah masalah mewarnai hidup kita, apa pun dan sebesarapa pun. Semua itu pasti
akan sirna seiring kita memohon solusi kepada Allah dengan sabar dan shalat.
Karena jika Allah sudah berjanji, mustahil Allah tidak menepatinya, yakinlah !!
Rabu, 10 Oktober 2018
DOAKU UNTUKMU SAYANG
Kau mau apa, pasti kan ku beri
Kau minta apa, akan aku turuti
Walau harus aku terlelah dan letih
Ini demi kamu sayang
Aku tak akan berhenti
Menemani dan menyayangimu
Hingga matahari tak terbit lagi
Bahkan bila aku mati
Ku kan berdoa pada ilahi
Tuk satukan kami disurga nanti
Taukah kamu apa yang ku pinta
Di setiap doa sepanjang hariku
Tuhan tolong aku tolong jaga dia
Tuhan aku sayang dia
Aku tak akan berhenti
Menemani dan menyayangimu
Hingga matahari tak terbit lagi
Bahkan bila aku matiKu kan berdoa pada ilahi
Tuk satukan kami disurga nanti
(Tuhan tolong aku juga jaga dia, Tuhan akupun sayang dia)
Aku tak akan berhenti
Menemani dan menyayangimu
Hingga matahari tak terbit lagi
Bahkan bila aku mati
Ku kan berdoa pada ilahi
Tuk satukan kami disurga nanti......
Langganan:
Postingan (Atom)