Sabtu, 07 November 2020

SERUAN BOIKOT PRODUK-PRODUK PERANCIS





Sikap Presiden Prancis Emmanuel Macron terhadap karikatur Nabi Muhammad berujung pada seruan boikot produk Prancis. Banyak negara di belahan dunia menyerukan aksi boikot produk Prancis. Produk Prancis di Indonesia apa saja?

Indonesia termasuk salah satu negara yang menyerukan boikot produk Prancis. Di Indonesia sendiri lumayan banyak produk Prancis, bahkan beberapa di antaranya sering dikonsumsi. Apa saja produk Prancis yang ada di Indonesia?

Mengutip CNBC Indonesia, Selasa (3/11/2020), nilai ekspor produk-produk Prancis yang ke Indonesia mencapai US$ 1,68 miliar pada 2018. Di tahun berikutnya, nilai ekspor produk Prancis ke RI naik menjadi US$ 1,8 miliar atau setara dengan Rp 26,1 triliun (kurs Rp 14.500).

Hubungan dagang Indonesia dengan Prancis memang tidak sebesar dengan negara-negara Uni Eropa lainnya seperti Italia dan Jerman.

Produk Prancis yang paling banyak diimpor Indonesia adalah pesawat terbang dan komponennya yang mencapai lebih dari 45% dari total impor. Prancis sendiri memiliki perusahaan manufaktur pesawat terbang bernama Airbus yang bermarkas di Toulouse. Berbagai maskapai Indonesia menggunakan pesawat tersebut.

Selain itu ada juga produk medis yang diimpor dari Prancis hingga bahan baku industri terutama untuk mesin dan peralatan listrik. Tak hanya itu produk-produk konsumen seperti minuman beralkohol, air dadih hingga kosmetik dan perawatan diri juga didatangkan RI dari Prancis.

Untuk produk kecantikan asal Prancis cukup tenar di Indonesia, yakni L'Oreal hingga Garnier. Sementara untuk produk makanan ada merek-merek tenar seperti Danone yang produknya banyak tersebar di jaringan minimarket dan supermarket di Indonesia.

Produk Prancis yang masuk ke Indonesia juga menyentuh sektor otomotif seperti Renault dan Peugeot. Ada juga Total dan Elf di sektor energi.

Produk-produk Prancis yang juga sangat tenar di Indonesia adalah merek-merek high end seperti Louis Vuitton, Chanel, Hermes, Yves Saint Laurent. Ada juga merek fashion lainya seperti Lacoste dan Pierre Cardin.

BPS mencatat sepanjang Januari-Juli 2020 nilai total impor dari Prancis mencapai US$ 682 juta, turun 17% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Produk yang diimpor Indonesia antara lain, senjata dan peluru 282,029 kg, senilai US$ 71,9 juta. Selain itu, pulp and waste paper 111,8 juta kg, senilai US$ 45,9 juta. Juga ada impor mesin dan motor termasuk suku cadang 699.281 kg senilai US$ 436 juta.

Tercatat juga produk kesehatan dan farmasi sebanyak 681.044 kg, nilainya US$ 33,9 juta. Produk lainnya yaitu kedelai 120.743 kg nilainya US$ 73.370. Indonesia juga mengimpor mentega 286.790 kg nilainya US$ 238 juta.