Jumat, 27 Desember 2019

CATATAN AKHIR TAHUN 2019



Perkembangan industri smartphone saat ini cukup cepat. Tercatat menurut Counterpoint, pasar smartphone Indonesia tumbuh 7% YoY pada Q3 2019. Pertumbuhan dipicu oleh penjualan online serta berbagai promosi di toko offline oleh brand asal China. Merespon hal ini Analis Riset, Parv Sharma mengatakan merk Tiongkok berhasil menguasai mangsa pasar sebesar 65 persen. “Merek Tiongkok memegang empat dari lima posisi teratas dengan 65% pangsa pasar berdasarkan volume. Ini adalah pencapaian tertinggi yang pernah diraih oleh brand-brand Cina di Indonesia, mengusir brand lokal dengan pangsa pasar hanya satu digit.” ujarnya. Perolehan ini mendorong tumbuhnya positive growth diantara brand China tersebut. Akibatnya, terjadi persaingan yang cukup ketat di Indonesia. Adapun hal ini bisa dilihat dari banyaknya vendor yang saling bertanding untuk mengungguli sektor kamera disetiap ponsel yang akan dirilisnya.

Kompetisi Megapiksel
Pada awal 2019, Vivo langsung mengambil alih dengan menghadirkan Vivo V15 Pro di Indonesia. Smartphone kelas menengah ini, menjadi yang pertama mengusung lensa 48 Megapiksel. Buktinya, vivo V15 Pro ini dibekali dengan triple kamera yakni, 48MP f/1.8 (wide), 8MP f/2.2 (ultrawide), dan 5MP f/2.4 (depth sensor). Lebih lanjut, lensa 48 Megapiksel mulai menjadi tren. Pasalnya, Brand sekelas Samsung juga melakukan update dalam beberapa perangkat seri A disektor kamera. Pembaruan ini tentunya mengikuti tren saat itu dengan mengusung lensa 48 Megapiksel. Selain seri A50s dan A80, samsung juga melakukan upgrade dalam perangkat Samsung M30s. Tak hanya Samsung, Oppo juga merilis banyak smartphone dengan keunggulan lensa 48 Megapiksel. Brand asal China ini yakin dengan tren saat itu. Pasalnya sepanjang 2019, Oppo merilis 6 smartphone dengan kemampuan lensa utama sebesar 48MP. Adapun rata-rata smartphone Oppo hadir bagi segmen menengah, yakni Oppo A9 2020, Oppo A5 2020, Oppo Reno, Oppo Reno 2, Oppo Reno 2F, serta Oppo Reno 10x Zoom. Namun, tak ingin sama dengan yang lain, kuartal ketiga mendorong Xiaomi untuk hadir setingkat diatas yang lain. Pasalnya, Brand China itu menyematkan lensa 64 Megapiksel pertama ke dalam ponsel Xiaomi. Tepatnya, terdapat Quad Camera 64MP dalam Redmi Note 8 Pro. Persaingan tak berakhir begitu saja, Sub Brand Oppo Realme, melihat adanya tren pasar baru dikelas 64MP. Brand China ini juga merilis smartphone andalannya yakni Realme XT dengan Quad Camera 64MP. Nyatanya, persaingan ini mendorong ekosistem industri ponsel cenderung meningkat. Menurut Canalys, pada kuartal ketiga 2019, Oppo berhasil tumbuh 47% YoY membuatnya berada diposisi puncak. Diposisi kedua bertengger Xiaomi dengan nilai 22%. Selanjutnya, ada Samsung dengan 16% YoY dan Vivo dengan 74% YoY. Sementara menurut riset Counterpoint, Realme berhasil tumbuh 38% sejak awal berdiri.
 Perang Megapiksel Tak Henti
Pertumbuhan positif tadi mendorong Brand semakin menggunakan sektor kamera sebagai senjata bagi konsumen. Terbukti, awal 2020 nanti, Xiaomi telah mengkonfirmasi kehadiran ponsel dengan 108MP pertama. Brand China ini lagi-lagi memulai ukuran lensa besar diantara yang lain. Hal ini sesuai dengan yang diprediksikan oleh IDC. Menurutnya, awal 2020 akan ada smartphone yang meluncur dengan lensa 92MP dan 108MP dipasar. “Pada awal 2020, kita mengharapkan peluncuran smartphone dengan 92MP dan 108MP di pasar. Di luar kemampuan megapiksel tertentu, konsumen normal tidak dapat merasakan perbedaan dalam foto murni dari sudut pandang megapiksel”, ujar Navkendar Singh, Direktur Riset-Perangkat dan Ekosistem IDC India & Asia Selatan. Perang Megapiksel juga menguntungkan bagi konsumen. Beragam pilihan smartphone tersedia diberbagai segmen. Selain itu, para vendor tak hanya membawa peningkatan Megapiksel, melainkan komponen lain, layaknya prosesor, RAM, Baterai dan lain-lain. Artinya, dengan adanya perang megapiksel disepanjang 2019, sangat menguntungkan disisi konsumen.