Selasa, 30 Juni 2015

MAKNA PUASA RAMADHAN


Marhaban Ya Ramadhan, saatnya telah datang bagi kaum muslimin dan muslimat untuk menunaikan ibadah berpuasa dibulan suci Ramadhan. Bagaimana persiapan kamu untuk menghadapinya, apakah kamu telah menyiapkan segala sesuatunya dengan sempurna termasuk dengan niatnya? Puasa adalah merupakan ajang bagi kaum muslimin untuk semakin meningkatkan ibadah serta lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, mengapa demikian?? Berikut penjelasannya.............?!!

Pertama, bulan Ramadhan adalah bulan yang spesial karena pada bulan ini Al-Qur'an diturunkan pertama kalinya. Dan yang lebih istimewanya lagi, selain kitab suci umat Islam ini, kitab-kitab suci lainnya juga diturunkan pada bulan yang sama.

Kedua, puasa di bulan Ramadhan adalah wajib hukumnya bagi semua umat muslim di dunia selama satu bulan penuh. Keistimewaan Ramadhan juga diperkuat oleh Al-Qur'an yang hanya menyebutkan Ramadhan sebagai satu-satunya bulan yang disebut dalam Al-Qur'an. (QS al-Baqarah [2]: 185).

Ketiga, bulan Ramadhan adalah bulan di mana malaikat Jibril menemui Nabi SAW dan mengajaknya bertadarus bersama dari awal hingga akhir.

Keempat, Ramadhan adalah bulan suci dimana semua pintu berkah dan segala rahmat serta kebaikan dibuka selebar-lebarnya kepada kaum muslimin yang bertakwa.

Kelima, Allah menjanjikan syurga kepada hambanya yang berpuasa di bulan Ramadhan hanya semata-mata karena iman dan mengharapkan keridhoan dari-Nya. 

Keenam, bulan Ramadhan sedianya menjadi bulan dimana umat Islam dianjurkan untuk membelanjakan hartanya di jalan kebaikan serta memperbanyak bersedekah kepada fakir miskin dan orang-orang yang tidak mampu.

Ketujuh, shaum atau berpuasa pada hakikatnya adalah guna melatih diri untuk menjadi manusia yang lebih bertakwa dan jauh lebih baik lagi. Hal ini dikarenakan kita dituntut untuk senantiasa bersikap sabar, berperilaku bijak dan mampu menahan segala emosi disamping juga menahan lapar dan dahaga di bulan suci ini. 

Kedelapan, hanya di bulan Ramadhan, setiap kebaikan dan ibadah akan dilipat gandakan pahalanya.

Kesembilan, bulan Ramadhan ditutup dengan hadirnya Idul Fitri. Inilah Hari Kemenangan bagi seluruh umat Islam karena pada hari inilah datangnya kegembiraan serta kebahagiaan setelah satu bulan penuh menjalankan ibadah puasa.
  
Demikian penjelasan makna puasa bulan Ramadhan yang telah tiba, semoga kita dapat memperoleh karunia dan mendapat pahala yang melimpah dengan banyak melakukan ibadah. Amiiin ya rabbal alamiin......!!

Jumat, 26 Juni 2015

KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN DAN PUASA RAMADHAN


1. Ramadhan adalah Bulan Diturunkannya Al-Qur’an

Bulan Ramadhan adalah bulan yang mulia. Bulan ini dipilih  sebagai bulan untuk berpuasa dan pada bulan ini pula Al-Qur’an diturunkan. Sebagaimana Allah ta’ala berfirman,

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.” (QS. Al Baqarah [2] : 185)

Ibnu Katsir rahimahullah tatkala menafsirkan ayat yang mulia ini mengatakan,”(Dalam ayat ini) Allah ta’ala memuji bulan puasa –yaitu bulan Ramadhan- dari bulan-bulan lainnya. Allah memuji demikian karena bulan ini telah Allah pilih sebagai bulan diturunkannya Al Qur’an dari bulan-bulan lainnya. Sebagaimana pula pada bulan Ramadhan ini Allah telah menurunkan kitab ilahiyah lainnya pada para Nabi ‘alaihimus salam.” (Tafsirul Qur’anil Adzim, I/501, Darut Thoybah)

2. Setan-setan Dibelenggu, Pintu-pintu Neraka Ditutup dan Pintu-pintu Surga Dibuka Ketika            Ramadhan Tiba

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ

Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan pun dibelenggu.” (HR. Muslim)
Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah mengatakan,”Pintu-pintu surga dibuka pada bulan ini karena banyaknya amal saleh dikerjakan sekaligus untuk memotivasi umat islam untuk melakukan kebaikan. Pintu-pintu neraka ditutup karena sedikitnya maksiat yang dilakukan oleh orang yang beriman. Setan-setan diikat kemudian dibelenggu, tidak dibiarkan lepas seperti di bulan selain Ramadhan.” (Majalis Syahri Ramadhan, hal. 4, Wazarotul Suunil Islamiyyah)

3. Terdapat Malam yang Penuh Kemuliaan dan Keberkahan

Pada bulan Ramadhan terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan yaitu lailatul qadar (malam kemuliaan). Pada malam inilah -yaitu 10 hari terakhir di bulan Ramadhan- saat diturunkannya Al Qur’anul Karim.
Allah ta’ala berfirman,

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ – وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ – لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada lailatul qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS.Al- Qadr [97] : 1-3)

Dan Allah ta’ala juga berfirman,

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ

Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad Dukhan [44] : 3)

Ibnu Abbas, Qotadah dan  Mujahid mengatakan bahwa malam yang diberkahi tersebut adalah malam lailatul qadar. (Lihat Ruhul Ma’ani, 18/423, Syihabuddin Al Alusi)

4. Bulan Ramadhan adalah Salah Satu Waktu Dikabulkannya Doa

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ لِلّهِ فِى كُلِّ يَوْمٍ عِتْقَاءَ مِنَ النَّارِ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ ,وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً يَدْعُوْ بِهَا فَيَسْتَجِيْبُ لَهُ

Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan,dan setiap muslim apabila dia memanjatkan do’a maka pasti dikabulkan.” (HR. Al Bazaar sebagaimana dalam Mujma’ul Zawaid dan Al Haytsami mengatakan periwayatnya tsiqoh/terpercaya. Lihat Jami’ul Ahadits, Imam Suyuthi)

Keutamaan Puasa dibulan Ramadhan

1. Puasa adalah Perisai

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّمَا الصِّيَامُ جُنَّةٌ يَسْتَجِنُّ بِهَا الْعَبْدُ مِنَ النَّارِ

Puasa adalah perisai yang dapat melindungi seorang hamba dari api neraka.” (HR. Ahmad dan Baihaqi, dihasankan oleh Syaikh Al Albani dalam Shohihul Jami’)

2. Orang yang Berpuasa akan Mendapatkan Pahala yang Tak Terhingga
3. Orang yang Berpuasa akan Mendapatkan Dua Kebahagiaan
4. Bau Mulut Orang yang Bepuasa Lebih Harum di Hadapan Allah daripada Bau Misik/Kasturi

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

قَالَ اللَّهُ : كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلاَّ الصِّيَامَ ، فَإِنَّهُ لِى ، وَأَنَا أَجْزِى بِهِ . وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ ، وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ ، فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَصْخَبْ ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ ، أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّى امْرُؤٌ صَائِمٌ . وَالَّذِى نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ ، لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ ، وَإِذَا لَقِىَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ

“Allah berfirman,’Setiap amal anak Adam adalah untuknya kecuali puasa. Puasa tersebut adalah untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya. Puasa adalah perisai. Apabila salah seorang dari kalian berpuasa maka janganlah berkata kotor, jangan pula berteriak-teriak. Jika ada seseorang yang mencaci dan mengajak berkelahi maka katakanlah,’Saya sedang berpuasa’. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat daripada bau misk/kasturi. Dan bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiraan, ketika berbuka mereka bergembira dengan bukanya dan ketika bertemu Allah mereka bergembira karena puasanya’. “ (HR. Bukhari dan Muslim)

5. Puasa akan Memberikan Syafaat bagi Orang yang Menjalankannya

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الصِّيَامُ وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصِّيَامُ أَىْ رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِى فِيهِ. وَيَقُولُ الْقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِى فِيهِ. قَالَ فَيُشَفَّعَانِ

Puasa dan Al-Qur’an itu akan memberikan syafaat kepada seorang hamba pada hari kiamat nanti. Puasa akan berkata,’Wahai Tuhanku, saya telah menahannya dari makan dan nafsu syahwat, karenanya perkenankan aku untuk memberikan syafaat kepadanya’. Dan Al-Qur’an pula berkata,’Saya telah melarangnya dari tidur pada malam hari, karenanya perkenankan aku untuk memberi syafaat kepadanya.’ Beliau bersabda, ‘Maka syafaat keduanya diperkenankan.’” (HR. Ahmad, Hakim, Thabrani, periwayatnya shahih sebagaimana dikatakan oleh Al Haytsami dalam Mujma’ul Zawaid)

6. Orang yang Berpuasa akan Mendapatkan Pengampunan Dosa

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu pasti diampuni”. (HR. Bukhari dan Muslim)

7. Bagi Orang yang Berpuasa akan Disediakan Ar Rayyan

Sahl bin Sa’d radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ فِى الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ ، يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ ، يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ ، فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ ، فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ

“Sesungguhnya di surga ada sebuah pintu yang bernama  Ar-Royyaan. Pada hari kiamat orang-orang yang berpuasa akan masuk surga melalui pintu tersebut dan tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut kecuali mereka. Dikatakan kepada mereka,’Di mana orang-orang yang berpuasa?’ Maka orang-orang yang berpuasa pun berdiri dan tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut kecuali mereka. Jika mereka sudah masuk, pintu tersebut ditutup dan tidak ada lagi seorang pun yang masuk melalui pintu tersebut”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Semoga kita mendapatkan pahala berpuasa dibulan Ramadhan dengan cara menghiasi hari-hari dibulan yang penuh berkah ini dengan amal saleh yang sesuai dengan petunjuk Allah SWT dan tuntunan Rasullulah SAW. Amiin yaa rabbal alamin........

Rabu, 24 Juni 2015

MANFAAT PUASA BAGI KESEHATAN

Bulan Puasa Ramadhan merupakan saat yang paling ditunggu seluruh umat muslim diseluruh dunia untuk semakin mendekatkan diri kepada-Nya. Terlepas puasa sebagai perintah wajib yang harus dilaksanakan sebagai umat beragama, ternyata telah diketahui juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Puasa adalah sesuatu yang baik, akan tetapi dengan catatan jika dilaksanakan dengan aturan yang benar. Selain membersihkan hati dan fikiran, puasa juga bermanfaat membersihkan tubuh kita dari racun-racun yang terakumulasi dalam tubuh. Selain itu, puasa juga akan mengurangi kelebihan lemak dalam tubuh kita, mengurangi kadar gula darah, mempromosikan kebiasaan makan yang sehat, meningkatkan kekebalan tubuh, dan lain-lain. Berikut penjelasan manfaat puasa bagi kesehatan kita.
Meningkatkan detoksifikasi
Makanan-makanan olahan banyak mengandung aditif zat kimia, yang bisa menjadi racun dalam tubuh. Sebagian besar dari zat racun ini tersimpan dalam lemak tubuh, dan lemak ini akan dibakar selama kita berpuasa secara berkelanjutan. Dengan demikian, racun-racun tersebut secara otomatis juga ikut dilepaskan keluar dari tubuh. Sementara itu organ hati, ginjal dan organ lain dalam tubuh juga melakukan proses detoksifikasi.
Menyehatkan sistem pencernaan
Selama kita berpuasa, maka organ-organ pencernaan akan beristirahat. Fungsi fisiologis pencernaan tetap berjalan normal terutama produksi sekresi pencernaan, akan tetapi dengan jumlah yang berkurang yang membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Pemecahan makanan juga terjadi pada tingkat yang stabil, dan pelepasan energi juga mengikuti pola yang bertahap. Sebagai akibat dari diet yang salah, sebagian besar dari kita saat ini banyak yang menderita berbagai macam penyakit gastrointestinal. Yang paling umum adalah seperti sembelit, kembung, dan gastritis. Puasa bisa memberikan  penyembuhan untuk penyakit-penyakit ini. Saat kita berpuasa, sistem pencernaan akan memperoleh waktu untuk merevitalisasi dan meningkatkan fungsinya. Jadi setelah berbuka puasa, sistem pencernaan menjadi lebih efisien dan lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan suatu penyakit.
Mengatasi masalah peradangan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa mempromosikan penyembuhan penyakit peradangan dan alergi. Contoh dari penyakit peradangan adalah seperti rematik atau rheumatoid arthritis, dan penyakit kulit seperti psoriasis. Beberapa ahli juga menyatakan bahwa puasa bisa meningkatkan penyembuhan penyakit radang usus seperti kolitis ulserativa.
Mengurangi kadar Gula Darah
Selama berpuasa tubuh kita meningkatkan pemecahan glukosa, yang dilakukan agar tubuh bisa memperoleh energi. Hal ini akan mengurangi produksi insulin yang terletak pankreas, dan glukagon diproduksi untuk memfasilitasi pemecahan glukosa. Dengan demikian puasa berarti bisa mengurangi gula darah.
Meningkatkan pembakaran lemak
Respon pertama oleh tubuh terhadap puasa adalah memecah glukosa. Ketika persediaan glukosa sudah habis, maka ketosis dimulai yaitu memecah lemak untuk melepaskan energi. Lemak yang disimpan dalam ginjal dan otot juga akan dipecah untuk menghasilkan energi.
Mengurangi hipertensi
Puasa juga bermanfaat untuk mengurangi tekanan darah pada penderita hipertensi tanpa menggunakan obat. Puasa membantu mengurangi risiko aterosklerosis, yaitu tersumbatnya arteri oleh partikel lemak yang menyebabkan darah tinggi. Selama puasa, simpanan glukosa dan lemak digunakan untuk menghasilkan energi, tingkat metabolik tubuh berkurang, hormon seperti adrenalin dan noradrenalin juga berkurang. Dengan demikian hal ini akan membuat metabolisme tubuh kita dalam batas yang stabil, sehingga dampak akhirnya adalah penurunan tekanan darah.
Membantu menjaga Berat badan
Puasa bisa membantu menurunkan berat badan dengan lebih cepat, karena akan mengurangi timbunan lemak dalam tubuh. Namun puasa tidak bisa dijadikan sebagai strategi untuk menurunkan berat badan yang baik. Menjaga berat badan yang seimbang, adalah langkah awal yang baik untuk bisa hidup yang sehat berkualitas.
Meningkatkan kebiasaan diet yang sehat
Puasa akan mengurangi keinginan kita untuk makan atau ngemil makanan olahan, namun lebih mendorong keinginan kita untuk makan-makanan alami, terutama air, dan buah-buahan. Ini adalah salah satu cara yang baik untuk mempromosikan gaya hidup yang sehat.
Meningkatkan kekebalan tubuh

Ketika seseorang menjalankan diet yang seimbang di antara waktu puasa, maka mereka akan mendapatkan peningkatan kekebalan tubuh. Hal ini karena terjadi pelepasan racun dan pengurangan timbunan lemak dalam tubuh selama puasa. Kecenderungan orang yang berbuka puasa adalah makanan alami yang segar seperti buah-buahan yang mengandung air, maka hal ini akan meningkatkan asupan vitamin dan mineral. Buah-buahan merupakan sumber zat antioksidan yang baik, yang bermanfaat untuk membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. 

Demikian penjelasan singkat manfaat puasa bagi kesehatan tubuh kita, semoga kita dapat menjalankan puasa Ramadhan ini dengan sempurna dan diridhoi Allah SWT. Amiin yaa rabbil alamin.

Selasa, 23 Juni 2015

10 HIKMAH PUASA RAMADHAN


Ibadah puasa Ramadhan memiliki banyak keutamaan, dan diantara keutamaan tersebut sebagian besar manfaat/hikmahnya merupakan untuk diri kita sendiri. Hikmah berpuasa yang kita dapatkan ini tentunya berkaitan erat dengan amalan puasa yang kita jalani dan tentunya amalan pada puasa Ramadhan bukanlah hanya menahan makan dan minum saja, melainkan juga menjalankan amalan ibadah Ramadhan lainnya, seperti bersedekah, Itikaf, Silaturahmi, Menghindari diri  dari yang haram, dan lainnya.

Ada 10 hikmah melaksanakan ibadah puasa Ramadhan yang dapat saya sampaikan sebagai berikut:

1.  Melatih Disiplin Waktu — Untuk menghasilkan puasa yang tetap fit dan kuat di siang hari, maka tubuh memerlukan istirahat yang cukup, hal ini membuat kita tidur lebih teratur demi lancarnya puasa. Bangun untuk makan sahur dipagi hari juga melatih kebiasaan untuk bangun lebih pagi untuk mendapatkan rejeki (makanan).

2.  Keseimbangan dalam Hidup — Pada hakikatnya kita adalah hamba Allah yang diperintahkan untuk beribadah. Namun sayang hanya karena hal duniawi seperti pekerjaan, hawa nafsu dan lain-lain kita sering melupakan kewajiban kita. Pada bulan puasa ini kita terlatih untuk kembali mengingat dan melaksanakan seluruh kewajiban tersebut dengan imbalan pahala yang dilipatgandakan.

3.  Mempererat Silaturahmi  Dalam Islam ada persaudaraan sesama muslim, akan tampak jelas jika berada dibulan Ramadhan, Orang memberikan tajil perbukaan puasa gratis. Sholat bersama di masjid, memberi ilmu islam dan banyak ilmu Islam di setiap ceramah dan diskusi keagamaan yang dilaksanakan di Masjid.

4.  Lebih Perduli Pada Sesama Dalam Islam ada persaudaraan sesama muslim, akan tampak jelas jika berada dibulan Ramadhan, Orang memberikan tajil perbukaan puasa gratis. Sholat bersama di masjid, memberi ilmu islam dan banyak ilmu Islam di setiap ceramah dan diskusi keagamaan yang dilaksanakan di Masjid.

5.   Tahu Bahwa Ibadah Memiliki Tujuan Tujuan puasa adalah melatih diri kita agar dapat menghindari dosa-dosa di hari yang lain di luar bulan Ramadhan. Kalau tujuan tercapai maka puasa berhasil. Tapi jika tujuannya gagal maka puasa tidak ada arti apa-apa. Jadi kita terbiasa berorientasi kepada tujuan dalam melakukan segala macam amal ibadah.

6.  Tiap Kegiatan Mulia Merupakan Ibadah — Setiap langkah kaki menuju masjid ibadah, menolong orang ibadah, berbuat adil pada manusia ibadah, tersenyum pada saudara ibadah, membuang duri di jalan ibadah, sampai tidurnya orang puasa ibadah, sehingga segala sesuatu dapat dijadikan ibadah. Sehingga kita terbiasa hidup dalam ibadah. Artinya semua dapat bernilai ibadah.

7.  Berhati-hati Dalam Berbuat — Puasa Ramadhan akan sempurna dan tidak sia-sia apabila selain menahan lapar dan haus juga kita menghindari keharaman mata, telinga, perkataan dan perbuatan. atihan ini menimbulkan kemajuan positif bagi kita jika diluar bulan Ramadhan kita juga dapat menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan dosa seperti bergunjing, berkata kotor, berbohong, memandang yang dapat menimbulkan dosa, dan lain sebagainya.

8.  Berlatih Lebih Tabah Dalam Puasa di bulan Ramadhan kita dibiasakan menahan yang tidak baik dilakukan. Misalnya marah-marah, berburuk sangka, dan dianjurkan sifat Sabar atas segala perbuatan orang lain kepada kita. Misalkan ada orang yang menggunjingkan kita, atau mungkin meruncing pada Fitnah, tetapi kita tetap Sabar karena kita dalam keadaan Puasa.

9.  Melatih Hidup Sederhana Ketika waktu berbuka puasa tiba, saat minum dan makan sedikit saja kita telah merasakan nikmatnya makanan yang sedikit tersebut, pikiran kita untuk makan banyak dan bermacam-macam sebetulnya hanya hawa nafsu saja.

10. Melatih Untuk Bersyukur Dengan memakan hanya ada saat berbuka, kita menjadi lebih mensykuri nikmat yang kita miliki saat tidak berpuasa. Sehingga kita dapat menjadi pribadi yang lebih mensyukuri nikmat Allah SWT.

Demikianlah hikmah dalam melaksanakan ibadah puasa Ramadhan, semoga bermanfaat bagi kita umat muslim.

HIKMAH PUASA RAMADHAN

Bulan Ramadhan yang sudah tiba dan sedang kita jalani ini, semoga dapat meningkatkan amal ibadah dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Sekarang kita berada dalam bulan Ramadhan. Nah, apa saja sih hikmah puasa yang kita lakukan? Berikut ini 10 hikmah puasa Ramadhan bagi kita.

1. Bulan Ramadhan bulan melatih diri untuk disiplin waktu. Dalam tiga puluh hari kita dilatih disiplin bagai tentara, waktu bangun kita bangun, waktu makan kita makan, waktu menahan kita sholat, waktu berbuka kita berbuka, waktu sholat tarawih, iktikaf, baca qur'an kita lakukan sesuai waktunya. Bukankah itu disiplin waktu namanya? Ya kita dilatih dengan sangat disiplin, kecuali orang tidak mau ikut latihan ini.

2. Bulan Ramadhan bulan yang menunjukkan pada manusia untuk seimbang dalam hidup. Di bulan Ramadhan kita bersemangat untuk menambah amal-amal ibadah, dan amal-amal sunat. Artinya kita menahan diri atas satu pekerjaan yang monoton dan lalai beribadah kepadaNya. Orang yang lalai atas mengingat Allah, selalu asyik dengan pekerjaannya, sehingga waktu istirahat siang, sholat, dan makan sering terabaikan. Atau waktu yang seharusnya dipakai untuk beribadah kepada Allah dipakai untuk makan siang bersama kekasih. Sholat? tinggal. Di bulan Ramadhan kita diajarka hidup seimbang, antara pekerjaan, dan Ibadah. Pekerjaan untuk kepentingan dunia dan Ibadah untuk kepentingan Akhirat.

3. Bulan Ramadhan adalah bulan yang mengajarkan Manusia akan pentingnya arti persaudaraan, dan silaturahmi. Di keluarga orang yang tidak mengerti akan arti persaudaraan. Persaudaraan di keluarga tidak begitu akrab, adik beradik bertengkar, Ibu dan Ayah kadang saling tidak memperhatikan. Persaudaraan dari Gang Jalanan, banyak juga perkelahiannya. Persaudaraan atas satu kelompok, satu bangsa, satu tanah air, hanya selogan dan nama, kurang sekali mendapat makna. Dalam Islam ada persaudaraan sesama muslim, akan tampak jelas jika berada dibulan Ramadhan, Orang memberikan tajil perbukaan puasa gratis. Sholat bersama di masjid, memberi ilmu islam dan banyak ilmu Islam di setiap ceramah dan diskusi keagamaan yang dilaksanakan di Masjid. Semuanya didapat gratis tanpa bayaran. Sesama muslim saling bersalaman, bercengkrama saling menanyakan kabar. Sama-sama sholat tarawih tadarus dengan saling mengajarkan Qur'an, dan banyak makanan sedekah di Masjid. Ya tentunya Gratis. Persaudaraan sesama muslim sebenarnya punya pelajaran dan bab khusus, ada ayat qur'an tentang persaudaraan, ada banyak hadits nabi, tetapi jarang diperhatikan orang betapa pentingnya arti persaudaraan itu. Tetapi dibulan Ramadhan ia akan tampak dengan sendirinya.

4. Bulan Ramadhan mengajarkan agar peduli pada orang lain yang lemah. Di bulan Ramadhan kita puasa, merasaka lapar dan dahaga, mengingatkan kita betapa sedihnya nasib orang yang tidak berpunya, orang terlantar, anak yatim yang tiada orang tuanya, fakir miskin yang hidup di tempat yang tidak layak. Apakah kita tidak merasa prihatin? Sehingga kita peduli untuk membantu saudara-saudara kita yang kelaparan. Baik karena kondisi ekonomi, atau disebabkan bencana Alam. Allah menyindir orang yang tidak peduli pada nasib orang lain yang miskin sebagai pendusta Agama. Juga Allah mengataka orang yang tidak peduli dengan nasib fakir miskin dan anak yatim sebagai orang yang tidak mempergunakan potensi pancaindranya untuk melihat keadaan sekelilingnya. Orang yang tidak peduli dengan orang lain juga disebut sebagai orang yang salah menilai atau memandang kehidupan.


5. Bulan Ramadhan mengajarkan akan adanya tujuan setiap perbuatan dalam kehidupan. Di bulan puasa kita diharuskan sungguh-sungguh dalam beribadah, menetapkan niat yang juga berisi tujuan kenapa dilakukannya puasa. Tuajuan puasa adalah untuk melatih diri kita agar dapat menghindari dosa-dosa di hari yang lain di luar bulan Ramadhan. Kalau tujuan tercapai maka puasa berhasil. Tapi jika tujuannya gagal maka puasa tidak ada arti apa-apa. Jadi kita terbiasa berorientasi kepada tujuan dalam melakukan segala macam amal ibadah.


6. Bulan Ramadhan mengajarkan pada kita hidup ini harus selalu mempunyai nilai ibadah. Setiap langkah kaki menuju masjid ibadah, menolong orang ibadah, berbuat adil pada manusia ibadah, tersenyum pada saudara ibadah, membuang duri di jalan ibadah, sampai tidurnya orang puasa ibadah, sehingga segala sesuatu dapat dijadikan ibadah. Sehingga kita terbiasa hidup dalam ibadah. Artinya semua dapat bernilai ibadah.

7. Bulan Ramadhan melatih diri kita untuk selalu berhati-hati dalam setiap perbuatan, terutama yang mengandung dosa. Dibulan Ramadhan kita berpuasa. Kita menahan Lapar dan dahaga. Bukan itu saja. Tetapi juga menahan segala yang dapat membatalkan puasa, juga segala yang dapat merusak puasa. Terutama hal-hal yang dapat menimbulkan dosa. Sehingga di dalam bulan Ramadhan kita dapat terbiasa dan terlatih untuk menghindari dosa-dosa kita agar kita senantiasa bersih dari perbuatan yang dapat menimbulkan dosa. Latihan ini menimbulkan kemajuan positif bagi kita jika diluar bulan Ramadhan kita juga dapat menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan dosa seperti bergunjing, berkata kotor, berbohong, memandang yang dapat menimbulkan dosa, dan lain sebagainya.

8. Bulan Ramadhan melatih kita untuk selalu tabah dalam berbagai halangan dan rintangan. Dalam Puasa di bulan Ramadhan kita dibiasakan menahan yang tidak baik dilakukan. Misalnya marah-marah, berburuk sangka, dan dianjurkan sifat Sabar atas segala perbuatan orang lain kepada kita. Misalkan ada orang yang menggunjingkan kita, atau mungkin meruncing pada Fitnah, tetapi kita tetap Sabar karena kita dalam keadaan Puasa. Dengan Sabar hasutan Syeitan untuk memperuncing konflik menjadi gagal. Kitalah pemenangnya dari godaan Syeitan tersebut. Masalah orang menggunjing, memfitnah, biarlah itu jadi dosa-dosanya, janganlah kita ikut berdosa dengan dosa orang lain.

9. Bulan Ramadhan mengajarkan pada kita akan arti hidup hemat dan sederhana. Setiap hari kita membeli kue dan minuman untuk berbuka puasa. Dari sekian banya kue dan minuman yang kita beli. Hanya minuman segelas teh buatan kita sendiri yang diminum. Yang lain banyak tertinggal dan sebagian terbuang keesokan harinya. Hal ini menyadarkan kita, bahwa apa yang kita beli banyak-banyak sebelum berbuka, hanyalah hawa nafsu saja. Kebutuhan kita hanyalah segelas teh manis! Mengapa kita harus membeli banyak-banyak minuman dan kue-kue yang akhirnya tidak kita makan? Hal ini menyadarkan kita betapa kita harus hemat, membeli sekedar yang dibutuhkan. Kelebihan uang yang kita punyai mungkin dapat kita sedekahkan bagi yang lebih membutuhkan.

10. Bulan Ramadhan mengajarkan pada kita akan pentingnya rasa syukur kita, atas nikmat-nikmat yang diberikan pada kita. Rasa syukur kita akan adanya nikmat makanan yang telah kita punyai terasa ketika kita puasa. Kita merasakan lapar, tetapi kita masih mempunyai makanan. Bagaimana dengan orang yang merasakan lapar tetapi bukan karena ia juga puasa, tetapi karena memang tidak punya makanan? Kita sakit, kita dapat makan obat ketika buka, tetapi bagaimana dengan orang yang tidak punya obat, ketika ia sakit? Kita enak, ketika kita puasa merasa lapar dan haus, kita lengahkan dengan menonton televisi atau hal-hal lain seperti internet. Bagaimana dengan orang ketika ia lapar dan haus mereka lengahkan lapar dan hausnya dengan bekerja memenuhi tuntutan majikannya? Bukan karena memang tidak punya televisi atau internet, tetapi karena tuntutan hidup, yang mengharuskan ia bekerja untuk makan hari ini dan hari ketika ia tidak bekerja. Tidakkah harusnya kita bersyukur terhadap nikmat yang telah diberikan pada kita?

Selasa, 16 Juni 2015

MENYAMBUT RAMADHAN

Dalam menyambut bulan Ramadhan tahun 1436 H ini, apa yang harus kita lakukan & persiapkan dalam menyambut bulan suci ini? Baik secara mental dan fisik, agar dapat menjalankan ibadah puasa dengan baik, sehingga tercapai tujuan menjalankan ibadah puasa.  Itulah yang seringkali menjadi pertanyaan umat Islam setiap menyambut datangnya bulan Ramadhan. Nah, persiapan apa saja yang harus dilakukan oleh seorang muslim menjelang bulan Ramadhan, diantaranya seperti: persiapan intelektual, mental/spiritual dan fisik.

Persiapan Intelektual & mental/spiritual
Persiapan intelektual disini maksudnya adalah jangan sampai seorang muslim berpuasa, tetapi tidak mengerti ilmunya.
“Jangan sampai kita sahur tetapi tidak mengerti ilmunya, jangan sampai lailatul qodar tetapi tidak mengerti ilmunya, jangan sampai i’tikaf tetapi tidak mengerti ilmunya dan seterusnya. Persiapan intelektual seperti ini wajib karena prinsipnya al-Ilmu qoblal amal (berilmu sebelum beramal).” Menurut Bachtiar yang paling dibutuhkan saat bulan Ramadhan adalah persiapan mental. Sebab, syaitan tidak akan membiarkan seorang muslim menjadi pribadi yang baik, manakala telah bertaubat dibulan Ramadhan. Sementara itu, diluar bulan Ramadhan syaitan, berupaya membentuk kebiasaan yang buruk dalam diri seorang muslim.
“Nah, mana mungkin syaitan akan rela setelah seorang muslim bertaubat di bulan Ramadhan terus menjadi pribadi yang baik.” Kalau seorang muslim tidak melawan mental-mental jahiliyah syahwatiyah sejak sebelum Ramadhan tiba, maka kemungkinan besar dibulan Ramadhan kebiasaan-kebiasaan buruk akan tetap melekat dalam diri seorang muslim.
“Kita tetap menjadi tukang tidur, lalai membaca Al-qur’an, masih malas qiyamul lail, takut bersedekah dan sebagainya. Jadi mental juang itu sudah harus dipersiapkan sejak sebelum Ramadhan datang. Sebagaimana seperti persiapan mental umat Islam menghadapi perang Badar maupun Fahthul Makkah dibulan Ramadhan.”
Untuk persiapan spiritual, sebagai persiapan imaniyah atau ruhiyah yang tidak boleh dilupakan karena paling penting dari semua persiapan lainnya.
“Misalnya, mempersiakan diri untuk bisa menahan nafsu dari setiap yang membatalkan puasa dari terbit hingga terbenamnya matahari, berdzikir sebanyak-banyaknya waktu pagi dan petang, tilawah qur’an di pertengahan siang dan malam, murojaah hafalan qur’an sambil mengurangi kesibukan-kesibukan yang mengurangi spiritualitas keimanan dan seterusnya. Semua itu butuh konsentrasi spiritual yang harus benar-benar dipersiapkan.” Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam sebuah riwayat, “Beruntunglah mereka yang sudah siap ruhiyahnya dibulan Sya’ban karena mereka akan beruntung ketika bulan Ramadhan”.


Persiapan fisik
Dan yang tidak kalah pentingnya adalah persiapan fisik, seperti pola tidur, pola makan, maupun menjaga kondisi tubuh dengan berolahraga. Jadi, ritmenya itu harus menyesuaikan waktu yang sudah Allah atur dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah.
“Misalnya saat berbuka dalam sebuah riwayah dikatakan ‘Berbukalah dengan tamr kalau tidak ada maka berbukalah dengan seteguk air’. Nah, berbuka puasa itu target utamanya bukan mengenyangkan perut tetapi tohur (bersih) yaitu membersihkan tenggorokan dan pencernaan. Ini tadabur hadistnya. Jadi kalau pola makanan bermula dari tohur , pasti kalau nggak tamr yah seteguk air, karena itu tohurnya dulu yang paling penting tidak seperti sekarang yang kebanyakan mengutamakan nutrisi dulu.”
Sementara itu, untuk pola tidurnya jika kembali kepada surat al-Muzamil ayat 20, harusnya seorang muslim itu bangun dua pertiga malam, paling lambat setengah malam dan jika sudah sangat mepet-mepetnya sepertiga malam untuk qiyamul lail. Demikian uraian singkat dalam menyambut datangnya Ramadhan, semoga Allah SWT memberi kekuatan kepada kita dalam menjalankan ibadah puasa. Amiin yaa rabbal alamiin.

Jumat, 05 Juni 2015

TAQWA TUJUAN AKHIR PUASA

HAI orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa” (QS. Al-Baqarah : 183).
Ayat ini menjadi terkenal pada bulan Ramadan, karena memang merupakan dalil Naqly diwajibkannya shoum/puasa/puasa yang saat ini sedang kita ja-lani. Ada yang sangat menarik dari ayat ini, beberapa kata yang menarik bagi kita adalah kata aamanuu(telah beriman) dan tattaquun (bertaqwa).
Dari beberapa literatur yang saya temukan, kata aamana( beriman) atau kata-kata lain yang serumpun dan memiliki arti dasar beriman merupakan formula mengantarkan pada predikat tattaquun(bertaqwa). Di antaranya ada ungkapan dalam bahasa arab yang artinya “Makhluk yang paling mulia adalah manusia, dan sesuatu yang paling mulia pada diri manusia adalah hatinya, dan yang paling mulia pada hatinya adalah imannya, dan yang paling mulia dalam imannya adalah takqanya”. Dalam suatu hadis juga disinyalir, iman itu “telanjang” sedangkan takwa adalah bajunya dan ilmu sebagai buahnya.
Dari penelusuran di atas, jelas bahwa takwa merupakan intisari dari iman, iman tidak hanya percaya, tetapi meyakini dan melaksanakan apa yang kita percayai. Takwa bagaikan mutiara yang akan indah setelah melalui proses yang panjang dan berkesinambungan. Salah satu proses menjadikan seseorang bertakwa adalah melalui puasa (puasa) Ramadan seperti yang tertera dalam ayat di atas.
Puasa Ramadan merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang beriman yang sudah baligh setiap tahunnya yang akan memberikan ciri khusus bagi mereka yang melaksanakannya. Salah satu cirinya adalah selalu ingin menjadi lebih baik, lebih saleh dari hari ke hari. Tetapi tidak semua yang melaksanakan puasa akan mendapat predikat bertakwa, manakala puasanya banyak dihiasi dengan hal yang mengurangi nilai puasa tersebut. Puasa Ramadan bagaikan diklat atau pelatihan satu bulan penuh untuk menahan segala hal yang negatif yang dilarang Allah swt untuk dimanifestasikan dan direfleksikan pada sebelas bulan selanjutnya.
Predikat takwa akan terlihat setelah berakhirnya bulan Ramadan, manakala di bulan ramdalan ini kita melaksanakan qiyamullail, tadarrus al-quran, sedekah, menghidari ghibah, fitnah dan hal hal lain yang akan mengurangi nilai-nilai ketakwaan kita sebagai seorang yang beriman.
Seorang yang bertakwa akan selalu menjaga kualitas ketakwaannya kepada Allah melaluli pelatihan rohani dan jasmani di bulan suci ini. Seseorang yang bertakwa akan merasa rindu pada kedatangan kembali bulan suci Ramadan dan merasa gembira bertemunya bulan Ramadan. Rasulullah sangat menantinantikan kedatangan bulan Ramadan dan menangisi kepergiannya. Hal ini tentunya dengan alasan bahwa di bulan Ramadan Allah melimpahkan rahmatnya kepada mereka yang benar-benar melaksanakan puasa.
Rahmat Allah di bulan ini banyak sekali, khususnya bagi mereka yang benar-benar melaksanakan puasa dengan sebenar-benarnya. Rahmat Allah yang paling besar adalah nikmat iman dan Islam yang mengantar kita menuju gerbang ketakwaan. Inilah tujuan akhir Allah mewajibkan puasa dengan segala aturannya yaitu bertakwa. Bertakwa dengan sebenar-benarnya, melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangannya (AAF).