Kamis, 19 April 2012

CARA MENDETEKSI BAN MOBIL YANG AKAN DIGANTI

Ban mobil seringkali kurang mendapat perhatian dari pemilik atau pengendara mobil. Padahal komponen ini tergolong vital dan sangat beresiko jika aus. Terutama jika terjadi pecah ban saat mobil dipacu dengan kecepatan tinggi. Apalagi jika yang pecah ban bagian depan.Untuk mencegah kecelakaan yang terjadi akibat pecah ban, sebaiknya kita lebih peduli terhadap kondisi ban mobil. Mulailah dengan memperhatikan keausannya. Ada beberapa cara untuk menentukan secara visual apakah ban mobil Anda masih layak pakai atau sudah aus dan harus segera diganti.

Pertama, cek kedalaman alur kembang ban. Apabila kurang dari 1,6 mm berarti ban sudah tergolong aus dan perlu dilakukan pergantian.

Kedua, perhatikan dengan teliti bagian sisi luar kembang ban apakah terjadi keretakan atau tidak. Jika ada retakan tentunya pertu diganti dengan ban yang baru.

Ketiga, perhatikan sisi luar dan samping ban apakah ada benjolan atau tidak. Adanya benjolan di permukaan ban menjadi indikator bahwa Anda sebaiknya melakukan penggantian. Ban dengan benjolan biasanya tidak tahan panas dan dapat mengakibatkan pecah jika dibiarkan terlalu lama.

Keempat, perhatikan segitiga yang ada di sela-sela alur kembang ban dengan huruf TWI (tread wear indicator). Tanda ini merupakan patokan keausan ban. Apabila ketebalan kembang ban sudah sama dengan tanda TWI atau bahkan melebihi, artinya ban mobil sudah aus dan perlu diganti.

Kelima, perhatikan lebih serius untuk ban yang keausannya tidak rata seperti makan dalam (aus di sisi dalam) atau makan luar (aus disisi luar). Untuk yang ausnya tidak merata jangan dilihat dari sisi luar saja tetapi cermati juga sisi bagian dalamnya. Perhatikan sisi ausnya, apabila sudah terlihat benang ban pertanda ban perlu diganti.
Mendeteksi kondisi ban lebih awal tentunya akan membantu kita mengambil tindakan yang tepat dan mengurangi risiko kecelakaan yang dapat terjadi.