BLOG INI.........DIPUBLIKASIKAN SEJAK 30 JANUARI 2010..........Subhanallah walhamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar....... Astaghfirullaahal 'adzhiim, walil muslimiina wal muslimaat.....Mil ladun aadama ilaa yaumil qiyaamah......Amiin yaa rabbal alamiin.....Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad.......Ya Allah, lindungilah negeri ini dari kejahatan maupun perbuatan serta persengkokolan orang-orang munafik........SEMOGA ALLAH SWT MERIDHOI AMAL & KEBAJIKAN YANG KITA LAKUKAN....AMIIN YAA RABBAL ALAMIIN...HIDUP MULIA ATAU MATI SYAHID.........

>

Rabu, 24 September 2014

MANAJEMEN DIRI

Setiap orang mempunyai tujuan hidup. Tujuan hidup setiap orang berbeda-beda. Karena mereka memiliki pemikiran yang berbeda, dan juga keinginan yang berbeda dalam kehidupannya. Ada yang sangat berambisi, biasa saja, dan ada pula yang hanya menjalani apa yang sudah di takdirkan Allah SWT.
Tidak mudah menjalani tujuan hidup yang sudah kita rencanakan, karena terkadang rencana yang sudah kita ingin jalankan terbentur oleh kenyataan yang ada. Karena kita tidak mempunyai kuasa apapapun untuk dapat menentukan apakah tujuan yang sudah kita tentukan itu dapat berjalan dengan baik. Karena ada sang maha pencipta yang menentukan dan mempunyai kuasa atas segala hal yang ada di dunia ini. Jika Tuhan sudah menentukan tidak apakah kita dapat merubahnya. Oleh sebab itu kita hanya dapat berdoa agar tujuan yang sudah kita rancang dapat berjalan sesuai rencana.
Perencanaan tujuan hidup yang baik tidak mudah. Karena kita harus mampu konsisten dengan apa yang sudah kita rencanakan. Dan kita sudah memikirkan baik dan buruknya terlebih dahulu.Merencanakan tujuan hidup yang baik dengan cara manajemen diri.
Manajemen diri adalah orang yang mampu untuk mengurus dirinya sendiri. Sedangkan kemampuan untuk mengurus diri sendiri itu dilihat dari kemampuan untuk mengurus wilayah diri yang paling bermasalah. Dan yang paling biasa bermasalah dalam diri itu adalah hati. Oleh karena itu kita harus bisa menata hati dan potensi yang ada di dalam diri diperlukan kecerdasan. 
Saat ini seseorang berkarya tidak cukup dengan kecerdasan rasional yaitu seseorang yang bekerja dengan rumus dan logika kerja saja, atau dengan kecerdasan emosional, dapat bekerjasama dengan orang lain, punya motivasi kerja, bertanggungjawab dan life skill lainnya. Dan satu hal lain yaitu kecerdasan spiritual, agar seseorang merasa bermakna, berbakti dan mengabdi secara tulus, luhur dan tanpa pamrih.
Jika diantara ketiganya kita satukan untuk dapat manata diri, Insya Allah, semua yang sudah kita rencanakan dapat berjalan sesuai dengan harapan dan juga keinginan kita. Karena dari ketiga kecerdasan tersebut saling mendukung dalam menata diri. Kesuksesan dapat dilihat dari kesuksesan seseorang dalam memanajemenkan dirinya sendiri. Karena setelah dapat memanejemenkan diri sendiri pasti orang itu akan dapat memimpin orang lain. Wassalam......

Rabu, 10 September 2014

TIKET MASUK SURGA

Pernah gak kamu merasa senang, apabila udah dapet tiket nonton : konser, bioskop, pertandingan sepakbola, tiket gratis pulkam maupun tiket2 gratis lainnya. Bayangkan ?! Dapet tiket begituan, senangnya minta ampuuun, apalagi dapat tiket masuk surga, ?! Ada banyak jalan menuju surga, ada banyak amaliyah yang bisa menghantarkan manusia menuju ke surga. Dari yang paling berat untuk dikerjakan, hingga yang paling ringan. Semua telah ditunjukkan oleh Allah SWT, manusia tinggal memilih jalan mana yang mau dilaluinya. Dan jalan-jalan itupun kini sudah terbentang luas dihadapan kita.

Sabda nabi SAW, ”Barang siapa yang mengakhiri hidupnya dengan bacaan “laa ilaaha il laallah ( Tiada tuhan selain Allah), maka Insya Allah, dia akan masuk surga”. Nabi pun pernah bersabda, ” Dan barang siapa yang membaca surat Al-ihlas sepuluh kali, maka Allah akan membangunkan sebuah gedung dari yaqut dan permata merah untuknya di surga. Sesungguhnya masih ada keterangan hadist yang menjelaskan betapa mudahnya kita meraih surga. Ada hadist nabi yang menunjukkan, bahwa tak sedikit amaliyah ringan yang menyebabkan seseorang memperoleh tiket masuk surga.

Sesungguhnya Allah SWT memang mempermudah manusia untuk bisa menikmati karunia surga. Selagi manusia mau beriman dan mau beramal shaleh, Insya Allah akan memperoleh kenikmatan surga. Bahkan jika manusia hanya beriman saja, tanpa menghiasi diri dengan amal shaleh pun Allah SWT, masih mengijinkan kita menjadi penghuni surga. Tak hanya itu, sekiranya kita mau beriman lalu menjadi seorang yang berbuat maksiat atau punya banyak dosa, Allah  masih memberikan kesempatan kepada kita untuk masuk surga.

Inilah sebuah kenyataan, bahwa keimanan akan menjamin sesorang masuk surga. Dan berbahagialah kita yang kini telah mempunyai keimanan kepada Allah SWT dan meyakini kerasulan Muhammad SAW. Kita pasti dijamin masuk surga ! Insya Allah.

Ketahuilah bahwa pengertian setiap umat Islam kelak akan masuk surga adalah benar. Akan tetapi untuk masuk surga semua orang Islam harus dibersihkan terlebih dahulu dari dosa-dosa yang pernah dilakukan. Surga adalah tempat balasan amal. Surga bukan tempat para pendosa. Makanya siapapun yang masuk surga, pasti mereka tak punya dosa. Atau kalau mereka masih punya beban dosa,, maka dosa itu harus dibersihkan dulu di neraka. Ataupun kalau ada manusia yang masuk surga dengan tetap menanggung dosa, maka dosa itu pasti sudah diampuni oleh Allah SWT. Jadi kesimpulannya: semua umat Islam pasti akan masuk surga, meskipun sebagian dari mereka ada yang mampir dulu ke neraka.
Sesungguhnya ada amal-amal yang dinilai oleh Allah SWT, sebagai amal ibadah yang bernilai pahala besar yang bahkan bisa menghantarkan seseorang masuk surga. Dan lagi-lagi kita menemukan kesimpulan bahwa tiket masuk surga tergantung pada harga yang ditawarkan. Ada amaliyah ringan yang bisa menjadi tiket masuk surga. Namun disadari bahwa tiket ini masih tergolong murah, hingga cara masuknya kesurga pun akan berbeda dengan tiket yang mahal.

Tiket ini bisa menghantarkan kita menuju surga, tapi tiket ini tergolong murah meriah, diantaranya adalah: amaliyah berupa dzikir dan bacaan. dan hanya dengan membaca surat Al Ihlas sepuluh kali yang jika hal ini dilakukan tidak sampai memakan waktu lima menit, seseorang akan mendapat jaminan akan dibangunkan istana di surga, nah mudah bukan?
Tiket yang selanjutnya adalah: Shalat, Tiket masuk surga yang diperoleh melalui sholat akan menghantarkan manusia memasuki surga tanpa adanya hisab. Tiket ini tergolong mahal dan Allah pun memberi fasilitas lebih saat proses perhitungan amal. Hai ini beda dengan cara tiket yang diperoleh dengan cara lebih mudah.

Bedakan lagi dengan tiket ke surga yang diperoleh melalui jihad. Jihad adalah tergolong amalan ibadah yang sangat besar. Dikatakan demikian sebab jihad membutuhkan pengorbanan yang sangat besar yang tidak semua orang mampu melakukannya. Tidak semua muslim mampu dan mau melaksanakan perintah jihad, sebab jihad tatuhannya adalah nyawa. Jihad butuh keberanian. Dan hanya orang-orang yang betul-betul beriman dan mengharapkan ridha Allah sajalah yang mampu melaksanakan jihad.

Kebenaran datangnya dari Allah SWT, amal perbuatan hendaknya dilandasi keimanan, keikhlasan dan semata-mata, mencari ridha Allah SWT. Kesalahan maupun kekurangan serta kekhilafan tulisan ini datangnya dari penulis. Wassalam. 

Jumat, 05 September 2014

NASEHAT IMAM GHAZALI



Suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al Ghozali mengajukan 6 pertanyaan. 
Pertama,"Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?". Murid-muridnya ada yang menjawab orang tua, guru, teman,dan kerabatnya. Imam Ghozali menjelaskan semua jawaban itu benar. tetapi yang paling dekat dengan kita adalah "MATI". Sebab itu sudah janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati. (Ali Imran 185)

Pertanyaan kedua "Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?".. Murid-muridnya ada yang menjawab bulan, matahari, dan bintang-bintang. Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahwa semua jawaban yang mereka berikan adalah benar. Tapi yang paling benar adalah MASA LALU. Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak bisa kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.

Pertanyaan yang ke tiga. "Apa yang paling besar di dunia ini?". Murid-muridnya ada yang menjawab gunung, bumi, lautan dan matahari. Semua jawaban itu benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "NAFSU" (Al A'Raf 179). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka.

Pertanyaan ke empat adalah, "Apa yang paling berat di dunia ini?". Ada yang menjawab baja, besi, dan gajah. Semua jawaban itu benar, kata Imam Ghozali. Tapi yang paling berat adalah "memegang AMANAH" (Al Ahzab 72). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini.Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka, karena ia tidak bisa memegang amanahnya.

Pertanyaan yang ke lima adalah, "Apa yang paling ringan di dunia ini?". 
Ada yang menjawab kapas, angin, debu, dan daun-daunan. Semua itu benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling ringan di dunia ini adalah MENINGGALKAN SHOLAT. Gara-gara pekerjaan kita tinggalkan sholat, gara-gara meeting kita tinggalkan sholat.

Lantas pertanyaan ke enam adalah, "Apakah yang paling tajam di dunia ini?" 
Murid-muridnya menjawab dengan serentak, pedang... Benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling tajam adalah "LIDAH MANUSIA". Karena melalui lidah, Manusia dengan gampangnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.

TIME IS SWORD